REPUBLIKA.CO.ID,ROMA – Paus Fransiskus akan merayakan Hari Persaudaraan Manusia Internasional pertama PBB pada 4 Februari dengan Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed Bin Zayed. Dewan Kepausan untuk Dialog Antaragama mengatakan, Imam Besar Al-Azhar Sheikh Ahmad Al-Tayyeb, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, dan tokoh masyarakat lainnya juga akan ambil bagian dalam acara tersebut.
Penghargaan Zayed untuk persaudaraan manusia akan diberikan di hari yang sama dalam pertemuan dan upacara yang disiarkan langsung. Hadiah itu terinspirasi oleh dokumen persaudaraan manusia yang ditandatangani Paus dengan Al-Tayyeb di Abu Dhabi selama kunjungan perdananya ke Jazirah Arab dua tahun lalu.
“Perayaan ini menanggapi seruan bahwa Paus Fransiskus telah membuat seluruh umat manusia untuk membangun perdamaian dalam pertemuan,” kata Presiden Dewan Kepausan untuk Dialog Antaragama, Kardinal Miguel Ángel Ayuso Guixot MCCJ.
Pada 4 Februari 2019, selama perjalanannya ke UEA, paus menandatangani dokumen persaudaraan manusia. Paus dan Imam Besar telah menghabiskan hampir enam bulan untuk menyusun dokumen sebelum mengumumkannya selama kunjungan bersejarah itu.
Komite Tinggi Persaudaraan Manusia didirikan untuk menerjemahkan aspirasi dokumen menjadi keterlibatan berkelanjutan dan tindakan konkret untuk mendorong persaudaraan, solidaritas, rasa hormat, dan saling pengertian. Mereka sedang merencanakan Rumah Keluarga Abrahamik dengan sinagoga, gereja, dan masjid di Pulau Saadiyat, Abu Dhabi.
Selain itu, juri independen telah dibentuk untuk menerima nominasi Zayed Award dan memilih pemenang yang karyanya menunjukkan komitmen seumur hidup untuk persaudaraan manusia. Penghargaan tersebut membawa hadiah 1 juta dolar Amerika.
Komite tersebut terdiri atas para pemimpin agama internasional, cendekiawan, dan pemimpin budaya yang terinspirasi oleh dokumen persaudaraan manusia. Pekerjaan mereka adalah bertindak secara konkret sesuai dengan aspirasi dokumen dan menyebarkan nilai-nilai saling menghormati serta hidup berdampingan secara damai.
Desember lalu, Majelis Umum PBB dengan suara bulat mendeklarasikan 4 Februari sebagai Hari Persaudaraan Manusia Internasional. Paus Fransiskus telah mendorong Takhta Suci untuk bergabung dalam perayaan Hari Persaudaraan Manusia Internasional di bawah kepemimpinan Dewan Kepausan untuk Dialog Antaragama.
“Ini bukti dari komitmen Paus Fransiskus untuk dialog antaragama. Sebuah komitmen yang juga ditegaskan dari kunjungan yang akan dilakukan di Irak antara 5 dan 8 Maret,” kata Mantan Presiden Dewan Kepausan untuk Komunikasi Sosial, Uskup Agung Carlo Maria Celli.
Dikutip Arab News, Selasa (2/2), rencana perjalanan kepausan di Irak atas undangan pemerintah Irak dan Gereja Katolik setempat yang akan mencakup Baghdad, Irbil, Mosul, dan Qaraqosh di dataran Niniwe. Dia juga akan mengunjungi kota kuno Ur yang dikatakan sebagai tempat kelahiran patriark Muslim, Kristen, dan Yahudi Ibrahim.
Ini akan menjadi perjalanan luar negeri pertama Paus sejak November 2019, ketika dia melakukan perjalanan ke Thailand dan Jepang dan perjalanan pertamanya ke Timur Tengah sejak Februari 2019.