REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Dua orang mahasiswa ditangkap di Turki pada Sabtu malam (30/1). Keduanya diamankan atas tuduhan penghasutan, kebencian dan penghinaan terhadap nilai-nilai agama dengan menyandingkan poster bergambar Ka'bah dengan bendera LGBT.
Penangkapan dilakukan setelah sebelumnya pejabat tinggi Turki membanting poster tersebut. Poster itu dipajang di sebuah pameran di Universitas Bogazici, universitas paling bergengsi di Turki.
Menteri Dalam Negeri Suleyman Soylu menyebutkan dalam akun Twitter-nya bahwa lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT), dan tersangka yang melakukan penyandingan poster Ka'bah dengan LGBT harus ditahan karena tidak menghormati Ka'bah.
Pejabat tinggi pemerintah dari partai konservatif Turki yang berbasis Islam mengutuk poster tersebut. Juru bicara partai oposisi utama sekuler yang kukuh juga mengecam karya seni itu sebagai provokasi. Ia menyebutnya sebagai serangan terhadap nilai-nilai suci.
Pernyataan mereka muncul setelah klub penelitian Islam universitas Bogazici membanting poster dan tersebar di media sosial. Warganet turut mengecam poster tersebut di Twitter.
Direktur urusan agama Turki, sebelumnya mengatakan homoseksualitas dapat membawa penyakit dan mendapatkan dukungan dari Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Ka'bah merupakan situs tersuci bagi umat Islam dan menjadi kiblat bagi umat Islam di seluruh dunia.