REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Masjid-masjid di Singapura disebut akan terus memperkuat keamanan mereka, pasca rencana teror seorang remaja yang terinspirasi dari penembakan di Christchurch. Hal ini dilakukan meski para pejabat meyakinkan rumah ibadah akan selalu dilindungi.
Kepala Eksekutif Dewan Agama Islam Singapura (Muis) Esa Masood menyebut akan mendorong para pemimpin masjid untuk juga mengintensifkan upaya kemitraan dengan organisasi lain dalam melayani masyarakat.
"Sebagai pemimpin masjid, Anda memainkan peran penting dalam meyakinkan jamaah kami. Bahwa masjid kami terus menjadi tempat suci yang aman bagi anak-anak kami, orang tua kami, keluarga kami, teman dan tetangga kami," jelasnya dilansir dari The Straits Times, Sabtu (30/1).
"Ke depan, kami akan terus memperkuat dan menekankan penguatan kemampuan kesiapsiagaan darurat kami untuk memastikan kami siap," tambah Esa yang berbicara di Masjid Abdul Gafoor yang baru direnovasi di Jalan Dunlop.
Muis mengatakan Masjid Abdul Gafoor telah membangun kemampuan kesiapsiagaan darurat mereka sejak 2017. Selain latihan berkelanjutan dan latihan darurat, mereka juga memperkenalkan sistem terpadu skrining orang berorientasi ancaman, yang membantu untuk mengawasi ancaman keamanan.