REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kari Ann Owen atau yang lebih dikenal dengan Sister Penomee merasa bersyukur ketika ia mendapati Islam sebagai agama yang sempurna. Kehidupan Amerika yang keras menuntunnya mencari jalan kebenaran, hingga akhirnya keyakinannya berlabuh pada Islam.
Sebelum memeluk Islam, perempuan Amerika Serikat ini merupakan seorang Yahudi. Dalam kumpulan kisah mualaf seperti dilansir di Muslim Library, Owen menuturkan kisah dan perjalanannya hingga memeluk Islam.
Perjalanannya hingga mengucapkan kalimat syahadat dimulai ketika sutradara yang dikaguminya, Tony Richardson, meninggal karena AIDS. Richardson kala itu sudah menjadi seorang yang brilian dan profesional yang diakui internasional ketika Owen hampir bertemu dengannya di belakang panggung pada drama Luther saat usia 14 tahun.
Bagi Owen, bermain menulis selalu menjadi cara menemukan derajat dari rekonsiliasi spiritual dan emosional, baik di dalam dirinya maupun di antara dirinya dan dunia yang ia temukan agak brutal karena keadaan masa kecil. Alih-alih bertarung dengan dunia, ia membiarkan konfliknya melawannya dalam permainannya.
Ketika ia mulai meraih pujian di atas panggung (produksi dan pembacaan bertahap), mulai usia 17 tahun ia selalu mempertahankan harapan suatu hari ia akan mencapai impian masa kecilnya untuk belajar dan bekerja dengan Richardson. Namun sayang, Richardson mengikuti homoseksualitasnya dari Inggris ke Amerika dan sebuah komunitas yang kacau, hingga kemudian AIDS membunuhnya.
Bersama kepergiannya, pergi pula bagian lain dari rasa yang dimiliki Owen. Kala itu, Owen mulai mengalihkan pandangannya di luar masyarakat Amerika dan Barat menuju budaya Islam untuk mencari bimbingan moral.