Rabu 27 Jan 2021 05:31 WIB

Komika Muslim India Dibui Karena Lelucon yang tak Dikatakan

Pengacara sebut polisi India telah gagal memberikan bukti apa pun di pengadilan.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Muhammad Fakhruddin
Komika Muslim India Dibui Karena Lelucon yang tak Dikatakan. Ilustrasi Penjara
Foto: Republika/Kurnia Fakhrini
Komika Muslim India Dibui Karena Lelucon yang tak Dikatakan. Ilustrasi Penjara

REPUBLIKA.CO.ID,NEWDELHI -- Seorang komika Muslim India, Munawar Faruqui (28 tahun) telah menghabiskan 25 hari di penjara Madhya Pradesh karena lelucon yang tidak dia ceritakan kepada penonton. Dilansir dari Aljazeera, ia ditahan karena kecurigaan akan melakukan lelucon yang menyinggung suatu agama. 

Faruqui saat ini menghadapi tuntutan hukum di dua negara bagian.  Di Madhya Pradesh, dia ditangkap saat tampil di Indore karena diduga menghina dewa Hindu selama latihan.  Di negara tetangga Uttar Pradesh, dia dicari oleh polisi dalam kasus lain yang diduga menghina dewa Hindu serta Menteri Dalam Negeri Amit Shah.

Kedua negara bagian tersebut diperintah oleh Partai sayap kanan Bharatiya Janata (BJP), di mana Shah adalah anggotanya dan yang juga mengontrol pemerintah federal yang dipimpin oleh Perdana Menteri Narendra Modi.

Pada Jumat  (1/1), Faruqui dicemooh oleh seorang warga Hindu dan dipaksa untuk menghentikan penampilannya di kafe Monroe Indore setelah anggota kelompok Hindu yang kurang terkenal, bernama Hind Rakshak Sangathan, menuduh dia telah menghina dewa-dewa Hindu. Faruqui bersama empat orang lainnya - Nalin Yadav, Prakhar Vyas, Priyam Vyas dan Edwin Anthony digerebek dan diserahkan ke polisi.

Sadakat Khan, teman Faruqui yang tidak disebutkan sebagai salah satu terdakwa, ditangkap keesokan harinya dengan tuduhan menjadi salah satu penyelenggara acara komedi tersebut. Setelah permohonan jaminan mereka ditolak dua kali oleh pengadilan yang lebih rendah, pengacara Faruqui pindah ke pengadilan tinggi, di mana persidangan yang terdaftar pada 15 Januari harus ditunda karena polisi Indore gagal menyerahkan catatan harian kasus tersebut.

Polisi Indore awalnya mengklaim bahwa komentar yang tidak pantas dibuat terhadap dewa Hindu di acara komedi tersebut.  Pengawas Polisi kota Vijay Khatri mengeluarkan pernyataan, mengklaim mereka memiliki "cukup bukti" terhadap Faruqui dan lainnya yang ditangkap.

Seorang warga, Khatri mengatakan pada Article 14, sebuah situs berita India, bahwa Faruqui tidak membuat lelucon dalam sebuah pertunjukan tetapi "akan melakukannya".

Polisi Indore belum menanggapi panggilan telepon dan email Al Jazeera yang meminta tanggapan mereka atas tuduhan bahwa Faruqui ditangkap karena kejahatan yang “ingin dilakukannya”.

Pengacara Faruqui, Srivastava, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa polisi telah gagal memberikan bukti apa pun di pengadilan yang menunjukkan komedian itu melanggar undang-undang dengan sengaja bermaksud untuk membuat marah para pemeluk agama. 

“Tuduhan hipotetis telah dilontarkan oleh pengadu dan hanya atas dasar praduga polisi telah mendaftarkan pelanggaran,” kata Srivastava, menuduh polisi mendaftarkan pengaduan karena “tekanan politik”.

Pengadu, Eklavya Singh Gaur, adalah putra seorang legislator BJP dan mantan menteri di pemerintahan Madhya Pradesh.  Gaur juga pendiri kelompok main hakim sendiri Hindu yang mencela dan mengganggu acara tersebut.

“BJP tidak berperan di dalamnya, kasus tersebut diajukan pada tingkat individu.  Anda tidak dapat mengatakan bahwa ada tekanan atau pengaruh politik.  Pengadilan akan mengambil keputusan berdasarkan argumen," kata Rajneesh Agrawal, sekretaris negara BJP di Madhya Pradesh mengatakan kepada Al Jazeera.

Mengenai tuduhan menargetkan seorang komedian Muslim karena komentar politiknya, Agrawal mengatakan tuduhan itu tidak berdasar dan bahwa pemerintah BJP di negara bagian telah memperhatikan kesejahteraan Muslim. 

Dalam kasus melawan Faruqui di Uttar Pradesh, pengacara Ashutosh Mishra mengutip salah satu video stand-up komedian tersebut, mengklaim bahwa Faruqui mengisyaratkan di dalamnya bahwa Menteri Dalam Negeri Shah. Menteri tersebut disebut telah dituding Furuqui telah menghasut kekerasan agama di negara bagian Gujarat pada tahun 2002, di mana lebih dari 1.000 orang,  kebanyakan dari mereka Muslim, dibunuh.

Selama beberapa tahun terakhir, beberapa komika India telah menghadapi kasus polisi atau ancaman massa karena diduga merusak sentimen agama atau lainnya. Pola tersebut menunjukkan menyusutnya kebebasan berbicara di negara tersebut. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement