REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Bidang Dakwah dan Ukhuwah Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Muhammad Cholil Nafis memandang penting mengubah pola pikir umat atau masyarakat tentang wakaf. Karena itu para dai dan penceramah perlu menyosialisasikan wakaf untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang wakaf.
"Saya pikir yang paling utama dari gerakan wakaf adalah mengubah pola pikir masyarakat Indonesia tentang wakaf itu," kata Kiai Cholil kepada Republika.co.id, Selasa (26/1).
Ia mengatakan, mungkin awalnya masyarakat hanya mengenal wakaf 3 M, yakni masjid, madrasah dan maqbaroh (makam/ kuburan). Jadi pola pikir dan pemahaman masyarakat terhadap wakaf harus diubah.
Ia menceritakan, wakaf yang pertama kali dilakukan oleh Sayyidina Umar bin Khattab berupa perkebunan dan pertanian. Bertani merupakan salah satu pekerjaan yang mulia.