Sabtu 16 Jan 2021 09:11 WIB

Menjadi Tamu Syekh Ali Jaber

Syekh Ali disebut sering sekali mentraktir makan.

Syekh Ali Jaber (kanan) memeluk Muhammad Al Gifari (kiri) saat pertemuannya di sela acara Milad Yayasan Nuurun Nisaa di Cihanjuang, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (11/10). Dalam pertemuannya tersebut, Syekh Ali Jaber berencana memberangkatkan Umrah Muhammad Al Gifari atau yang akrab disapa Akbar dan mengangkatnya menjadi anak angkat. Foto: Abdan Syakura/Republika
Foto:

Sekretaris Jenderal MUI Buya Amirsyah Tambunan, menyampaikan duka atas kepergian ulama kharismatik Syekh Ali Jaber. Dia mengaku mendapat kabar tersebut dari salah satu murid Syekh Ali Jaber.

"MUI turut berduka cita atas wafatnya Syekh Ali Jaber. Semoga akhir hayat beliau husnul khotimah," ujarnya, Kamis (14/01).

Hal serupa juga disampaikan oleh Ketua MUI Bidang Dakwah, KH Chalil Nafis. Menurutnya, Syekh Ali Jaber merupakan orang saleh dan dai yang istiqamah. Dirinya meminta umat ikut berdoa agar segala dosa yang pernah dilakukan Syekh Ali Jaber bisa diampuni, dan diterima amal baiknya.

Semasa hidupnya, Kiai Chalil bercerita, sosok Syekh Ali Jaber merupakan sosok yang rendah hati. Menurutnya, hal tersebut juga tercermin dalam perbedaan pendapat mengenai ibadah qurban yang sempat disoal.

"Syekh Ali Jaber dengan rendah hati datang ke MUI. Beliau menyampaikan permintaan maaf secara tertulis kepada umat Islam dan ulama-ulama Indonesia," tambah dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement