REPUBLIKA.CO.ID, PUTRAJAYA -- Delapan orang anggota tabligh pulang dari New Delhi, India, pada Rabu (13/1). Mereka dibebaskan dri tahanan India setelah Pengadilan Tinggi Patna di Bihar memutuskan untuk membatalkan dakwaan atas dugaan menyalahgunakan izin kunjungan sosial mereka.
Wakil Menteri Luar Negeri Datuk Kamarudin Jaffar, dalam keterangannya hari ini, mengatakan semuanya tiba di Bandara Internasional Kuala Lumpur pada pukul 3.58 malam. Dengan kembalinya delapan anggota tabligh tersebut, tersisa satu orang anggota tabligh Malaysia yang masih menunggu keputusan pengadilan di Kishanganj, India.
"Kementerian Luar Negeri, melalui perwakilannya di New Delhi, akan terus memantau perkembangan kasus ini dan bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk mengkoordinasikan upaya untuk membawa pulang anggota tabligh setelah dibebaskan," kata Kamarudin itu dilansir dari Bernama, Kamis (14/1).
Kamarudin yang juga ketua satuan tugas COVID-19 kementerian mengatakan, semua anggota tabligh akan menjalani karantina selama 10 hari di stasiun karantina yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Menurutnya, kementerian telah kembali membawa pulang 188 orang dari 189 anggota tabligh Malaysia dari India.
"Tahun lalu, 180 anggota tabligh Malaysia dibawa pulang melalui serangkaian misi Bantuan Kemanusiaan dan Bantuan Bencana," kata dia.
Kementerian menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada semua instansi pemerintah yang terlibat, khususnya Badan Nasional Penanggulangan Bencana dan Kementerian Kesehatan atas kerja sama dan komitmen yang berkelanjutan dalam mensukseskan misi tersebut.
“Pemerintah Malaysia juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah India atas bantuannya yang terus menerus memfasilitasi pemulangan mereka,” katanya.