REPUBLIKA.CO.ID, BEOGRAD -- Angkatan Bersenjata Serbia telah menjadi simbol toleransi antaragama di Balkan Barat. Dalam pasukan tersebut, tentara Kristen dan Muslim bisa sama-sama menjalankan keyakinan agama mereka.
Di barak Rifat Burdzovic-Trso di Novi Pazar, sebuah masjid dan gereja dibangun tujuh tahun lalu. Keberadaan tempat ibadah tersebut memungkinkan umat Islam beribadah dan tentara Ortodoks pun bisa beribadah di sebuah kapel.
Seorang tentara Muslim, Elvir Smailagic, mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa perbedaan antara tentara yang bekerja di barak yang sama adalah kekayaan yang luar biasa. Menurutnya, dengan membangun tempat-tempat ibadah tersebut, Serbia telah menunjukkan mereka tidak membeda-bedakan warganya.
Smailagic lantas menekankan, setiap tentara yang memasuki masjid untuk beribadah keluar dengan kepuasan spiritual. "Ini memudahkan untuk melakukan tugas-tugas sulit. Gerbang tentara Serbia terbuka untuk semua Muslim di negara itu," kata Smailagic, dilansir di Anadolu Agency, Rabu (6/1).