REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dimas adalah seorang anak yang mengidap penyakit kanker otot sejak usia 6 bulan dan mengidap penyakit kelumpuhan otak (cerebral palsy) sejak usia 10 bulan. Tahun 2013, penyakit kanker otot Dimas dinyatakan paliatif oleh dokter spesialis hematologi sebab sudah masuk stadium IV.
Hal itu tentu saja membuat sedih orang tua Dimas. Bersamaan dengan tidak bisa dilakukan kemoterapi kembali untuk penyakit kelumpuhan otaknya, Dimas dialih rawatkan ke Rumah Sakit Harapan Kita sampai saat ini. Adapun kondisi Dimas tetap sulit untuk melakukan aktivitas meski usianya sudah menginjak hampir 18 tahun.
“Saya pribadi sebagai orang tuanya tidak mampu dan tidak sanggup membeli obat-obatan dan
kebutuhan anak saya Dimas. Pekerjaan saya hanya sebagai ojek online yang penghasilannya menurun
semenjak Covid-19 ini,” ujar Agus, selaku ayah Dimas.
Karena itulah, Rumah Zakat turut membantu Dimas dengan menyalurkan dana sebesar Rp 400 ribu yang dapat digunakan untuk membeli kebutuhan sehari-hari Dimas dan sebagian obat-obatannya.