REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pulau Manda, Kecamatan Ungar, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau secara geologi berada di dataran yang dikelilingi laut. Karakter tanahnya beragam, ada yang terdiri dari tanah liat dan tanah berbatu.
Di pulau ini, beberapa tempat memiliki kondisi yang berbeda. Warga yang tinggal di wilayah berbatu, mesti akrab dengan kekeringan.
“Kondisi daerah Pulau Manda yang berbatu, setiap tahun selalu mengalami kekeringan. Bahkan saat musim hujan pun, sumur warga bisa kering jika kebetulan 2 pekan berturut-turut hujan tidak turun," ujar Tim Global Wakaf – ACT Kepulauan Riau, Nofran Reko, dikutip di laman resmi Aksi Cepat Tanggap (ACT), Senin (4/1).
Dengan kondisi di atas, ketersediaan air tanah di daerah tanah berbatu ini sepanjang tahunnya tidak dapat terpenuhi. Setiap terjadi kekeringan, warga mesti mengambil air bersih ke sungai terdekat.
Apabila tidak memungkinkan juga, warga biasanya mengambil air ke pulau lain dengan menggunakan kapal. Tentu, keadaan ini sangat menyulitkan mereka, mengingat tidak semua warga memiliki MCK di rumah yang membuat masalah sanitasi semakin kompleks.
“Untuk Pulau Manda sendiri, baru ada beberapa rumah yang sudah memiliki MCK. Sedangkan yang belum memiliki MCK membuat jamban kecil dengan ukuran kurang dari 1x1 meter yang terbuat dari kayu di tepi sungai,” kata Nofran.
Untuk mengatasi kondisi tersebut, Global Wakaf – ACT membangun satu unit Sumur Wakaf untuk warga di Pulau Manda. Sumur yang hadir dari amanah para dermawan ini telah dibangun dengan kedalaman 100 meter pada Januari 2020 lalu, dan selesai pada Senin (3/9) tahun 2020 silam.
Pembangunan sumur bor sedalam 100 meter diharapkan menjadi sumber air baru bagi warga sekitar. Sebab, jika kedalaman kurang dari 100 meter, kondisi sumur akan kembali kering saat musim kemarau.
Hal ini dikarenakan kondisi tanah yang berbatu wadas. Dibutuhkan upaya melakukan pengeboran sumur dalam untuk mencapai akuifer yang memiliki cadangan air tanah besar, agar sumber air dapat terus mencukupi.
Warga pun senang dengan kehadiran Sumur Wakaf ini. Samsir, salah seorang warga mengungkapkan syukurnya atas bantuan air bersih ini.
"Harapan saya pribadi dan kami warga Dusun 3, Pulau Manda agar sekiranya bantuan yg sudah diberikan tidaklah berhenti dengan ditandai peresmian Sumur Wakaf. Kami sangat mengharapkan bantuan-bantuan sosial yang lainnya, mengingat kehidupan masyarakat kami jauh dari kehidupan modern" kata dia.