Jumat 01 Jan 2021 16:17 WIB

Rencana India Tutup 600 Sekolah Islam Picu Protes Publik   

India mengesahkan undang-undang penutupan sekolah Islam

Rep: Dea Alvi Soraya/ Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Nashih Nashrullah
India mengesahkan undang-undang penutupan sekolah Islam. Siswa Madrasah di India
Foto:

photo
Sebuah madrasah di Ferozepur Jhirka, India. - (twocircles.net)

Mohammad Fakaruddin Ahmad, seorang pengajar di Sekolah Menengah Noorpur Jut, sebuah madrasah di distrik Sonitpur, mengatakan tidak setuju dengan keputusan menteri. 

"Madrasah kami, seperti sekolah lain, mengajarkan sains dan matematika serta mata pelajaran lain dan juga menghasilkan dokter dan insinyur. Madrasah mengikuti kurikulum pendidikan dari pemerintah negara bagian dan kami mengajarkan pendidikan sekuler kepada siswa kami, selain memiliki kursus bahasa Arab dan studi Islam," jelasnya.

Hiren Gohain, seorang intelektual publik terkemuka dari Assam, merasa pemerintah lebih mengkhawatirkan nama 'madrasah' daripada pendidikan.

Dia juga mengatakan bahwa itu adalah 'bagian dari pola' untuk melemahkan minoritas Muslim di Assam dan memaksa mereka untuk jatuh ke dalam 'konstruksi politik' partai yang berkuasa.

"Motif politik adalah yang terpenting dalam pikiran mereka. Kekhawatirannya adalah bahwa lain kali mereka akan mulai mengubah nama tempat yang memiliki nama Islam," ujarnya.

Anowar Hussain, seorang pengacara di ibu kota negara bagian Guwahati, menggambarkan undang-undang tersebut tidak konstitusional. Konstitusi seharusnya memberikan hak kepada komunitas minoritas untuk mengelola lembaga pendidikan mereka. Namun undang-undang itu justru inkonstitusional. 

 

"Fokus pemerintah bukanlah pendidikan minoritas tetapi pemilihan, dan bagaimana memenangkan pikiran orang Assam lokal dengan mempolarisasi situasi sebelum pemilihan," ujarnya menambahkan.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement