Jumat 01 Jan 2021 15:26 WIB
Teropong Republika

Haji Pandemi, Harapan ke Tanah Suci 2021

Saat pandemi Covid-19 pada 2020, jumlah jamaah umroh dan haji ke Tanah Suci dibatasi.

Ilustrasi Jamaah haji dan umroh pakai masker di masa pandemi covid-19
Foto:

Oleh : Esthi Maharani

Aturan Ketat dan Harapan Umroh-Haji di 2021

Dengan aksi cepat dari pemerintah Arab Saudi lewat berbagai aturan ketatnya, harapan untuk tetap bisa beribadah umroh ataupun haji masih terbuka. Berbagai aturan ketat diberlakukan hingga munculnya berbagai inovasi untuk mempermudah pergerakan manusia tetapi di saat yang sama memberikan keamanan bagi masyarakat setempat dan para jamaah.

Upaya-upaya Arab Saudi untuk mengendalikan penyebaran Covid-19 mendapatkan perhatian global. Hal ini setelah para peneliti di seluruh Kerajaan menyoroti keberhasilan serangkaian tindakan yang diadopsi dalam beberapa bulan terakhir oleh Saudi.

Sejak pandemi Covid-19 pada awal Maret 2020, Saudi telah meluncurkan berbagai protokol kesehatan yang telah mengurangi jumlah infeksi dari sekitar 5.000 pada pertengahan Juni menjadi hanya ratusan pada awal Desember. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memuji pendekatan Kerajaan. Sementara itu, banyak kepala negara menyebut contoh Saudi itu sebagai "kisah sukses" mengendalikan Covid-19.

Sebuah studi yang diterbitkan di Saudi Pharmaceutical Journal berjudul "Pentingnya tindakan pencegahan dini dalam menghindari penyebaran Covid-19: Arab Saudi sebagai contoh", menyoroti keefektifan upaya Kerajaan tersebut. Penelitian itu dilakukan oleh Khalidah Alenzi, Thamir Alshammari dan Ali Altebainawi. Penelitian itu pun dianggap hanya sebagian kecil dari kemampuan Saudi yang sangat baik dalam menangani pandemic.

"Jika bukan karena tindakan pencegahan ekstrim yang diusulkan oleh tim peneliti, kami tidak akan pernah bisa menghindari gelombang kedua dan ketiga dari pandemi," kata Alenzi.

photo
Aktivitas di Masjidil Haram (ilustrasi) - (republika)

Rakyat di Kerajaan Saudi, bekerja sama dengan pemerintah dan lembaganya, mampu mempertahankan kendali dan berhasil mengendalikan penyebaran pandemi. Total kasus terkonfirmasi di Arab Saudi berada di angka 357.000, dengan kurang dari 5.000 kasus aktif hingga awal Desember.

"Pandemi ini telah membuktikan kader Kerajaan yang sangat cakap dan terampil dibandingkan dengan negara-negara Eropa. Saudi telah menjadi contoh dengan kemampuannya menyediakan obat-obatan pencegahan dan pengobatan untuk melawan pandemi," kata Alenzi menambahkan.

Hanya saja, meski sudah diakui dunia mengenai penanganan Covid-19 tetapi pemerintah Arab Saudi belum mengumumkan kebijakan terkait penyelenggaraan haji 2021. Hal ini karena penyelenggaraan ibadah haji akan sangat tergantung pada perkembangan pandemi itu sendiri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement