REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengajak masyarakat Indonesia untuk menyongsong tahun baru 2021 dengan optimis dan mengisinya dengan hal-hal yang positif. Gus Yaqut begitu akrab disapa mengatakan tahun baru identik dengan semangat baru yakni semangat untuk belajar dari kesalahan masa lalu dan menggantinya dengan kebaikan.
Selain itu semangat untuk berbuat positif produktif dan meninggalkan perbuatan negatif destruktif. Menag mengajak masyarakat untuk mengisi 2021 dengan menebar kebaikan dan manfaat bagi sesama dan semesta.
"Saya mengajak kita semua untuk berbuat yang terbaik untuk sesama bagi bangsa indonesia dan bagi semesta. Mari kita gunakan sisa sisa hidup ini untuk berinvestasi jangka panjang, sebuah investasi yang nilai kebermanfaatannya dapat dirasakan tidak saja oleh generasi sekarang tapi juga oleh generasi mendatang. Tidak saja di dunia tapi juga di alam baka," kata Menag Yaqut Cholil Qoumas saat memberi sambutan dalam acara Doa untuk Bangsa: Melangkah Bersama Menguatkan Bangsa yang diselenggarakan Republika pada Kamis (31/12).
Menag menjelaskan yang dimaksud dengan investasi tersebut adalah mengisi hidup dengan beramal jariyah, mempertahankan tanah air Indonesia dengan mengerahkan segenap kemampuan, serta terus merajut kebersamaan di tengah-tengah keberagaman, memperkokoh persatuan di tengah kebhinekaan, memperteguh nilai-nilai universal ajaran agama dan kemanusiaan di tengah maraknya klaim-klaim kebenaran. Selain itu, ia juga mengajak segenap masyarakat untuk saling mencintai di antara sesama.
"Agama kita mengajarkan tentang cinta, maka mari kita cintai agama kita dan tanah air Indonesia dengan cinta yang setulus-tulusnya. Mari kita cintai saudara-saudara kita baik yang seagama, sebangsa, maupun saudara sekemanusiaan seperti mencintai diri kita sensiei. Cinta yang tanpa pamrih, tanpa daih, cinta tanpa tebang pilih," katanya.
Menag menegaskan bahwa Indonesia adalah milik seluruh warga bangsa. Ia mengatakan maju dan mundurnya bangsa Indonesia menjadi tanggung jawab seluruh anak bangsa.
Sebab itu, ia mengajak masyarakat terlebih umat Muslim untuk merawat Indonesia dengan rasa cinta dan kebersamaan. "Mari kita kerja, kerja, kerja bersama. Bergotong royong untuk menguatkan dan memajukan negara kesatuan republik Indonesia. Tak perlu banyak berkata-kata, rak perlu banyak mengaharap imbalan, mari kita kerjakan , kerja yang kita bisa, kerja bersama-sama, kerja setulus-tulusnya tentu sembari berdoa dan bermunajat kepada Allah semoga Indonesia menjadi negara yang maju, berdaya saing dan semakin jaya. Negara yang baldatun toyibatun warobun gofur," jelasnya.