REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Puluhan relawan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) dan Disaster Emergency Response and Management (DERM) ACT DIY melaksanakan apel siaga bencana. Ini bertujuan menyiap-siagakan relawan kebencanaan hadapi potensi bencana akhir 2020 dan awal 2021.
Pembina apel siaga, Zainul Muttaqin mengatakan, saat ini Indonesia tengah menghadapi fenomena La Nina. Yang mana, sedang terjadi penyimpangan suhu permukaan laut di Samudera Pasifik di bagian tengah dan timur yang lebih dingin daripada biasanya.
Fenomena La Nina ini menyebabkan sejumlah daerah berpotensi banjir, bahkan seperti yang sudah terjadi saat ini. Beberapa daerah sudah dilanda banjir seperti Bengkulu, Gresik, Medan, Serang, Lhokseumawe, dan Yogyakarta sendiri memiliki potensi bencana serupa.
"Walau tidak berharap ada bencana persiapan menghadapi bencana harus disiap siagakan," kata Zainul, di halaman gedung Ar Rohmah.
Informasi BMKG fenomena La Nina akan mengakibatkan naiknya curah hujan hingga 40 persen dari normal dan diperkirakan berlangsung hingga Mei 2021. Ini berpotensi menyebabkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, angin kencang, dan puting beliung.
Setelah apel siaga digelar, relawan melanjutkan aktivitas dengan simulasi penggunaan perahu karet untuk pencarian dan evakuasi air. Lalu, penggunaan gergaji mesin untuk pemotongan pohon tumbang akibat hujan deras, dan menyiagakan armada-armada kemanusiaan.
"Seperti armada penyelamat dan ambulans untuk keperluan evakuasi serta tanggap darurat," ujar Zainul.