REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penggunaan teknologi semakin meningkat. Hal tersebut berlandaskan pada berbagai fitur kecanggihan dan arus perkembangan zaman. Salah satunya juga pengaruh perilaku Generasi Z atau Gen Z terhadap minat teknologi.
Maka tidak dimungkiri, dunia teknologi terus mengalami kemajuan yang pesat saat ini. Catatan tersebut tentu memicu perkembangan digitalisasi, baik dari segi ekonomi, pendidikan, kesehatan hingga kebutuhan rohani. Berbagai layanan dan fitur menjadi daya tarik Gen Z maupun milenial untuk menggunakannya. Semakin mudah, maka semakin favorit untuk digunakan, Selasa (8/12).
“Sebenarnya ini sudah terlihat pada 2019. Di mana terjadi lonjakan persentase kalangan Gen Z maupun milenial untuk berdonasi melalui Dompet Dhuafa. Angkanya ada 60 persen donatur Dompet Dhuafa diduduki oleh kalangan Gen Z maupun milenial. Melalui berbagai kanal digital dan kemudahan akses dalam pelayanan donasi, membuat daya minat tinggi bagi kalangan tersebut. Dalam upaya kami menangkap peluang Gen Z, kami terus berinovasi baik bekerjasama dengan berbagai platform perbankan, e-commerce, WhatsApp Pay, Mumu hingga platform digital lainnya. Bukan tidak mungkin kebaikan bermula dari ujung jari,” ujar Doni Marlan, selaku Direktur Mobilisasi ZIS Dompet Dhuafa.
Di tengah pandemi Covid-19, masyarakat lebih antusias dengan penggunaan kanal digital yang sudah memiliki ragam platform sebagai pilihan transaksi. Hal tersebut terlihat dari hasil riset Gopay bersama Kopernik terkait donasi digital, dengan metode berdonasi secara digital menunjukan lonjakan di semua kategori usia.
Mulai 1.049 responden, gen Z mengalami lonjakan dari 35 persen menjadi 51 persen, milenial dari 31 persen menjadi 40 persen dan gen x dari 24 persen menjadi 31 persen. Sementara itu, platform digital yang paling sering digunakan untuk berdonasi atau transaksi kebaikan melalui aplikasi ada 42 persen dan diikuti platform galang dana digital sebanyak 35 persen.
Faktor lain dalam peningkatan metode berdonasi secara digital di masa pandemi Covid-19 yakni mengurangi risiko penularan. Ajakan di rumah saja hingga keunggulan layanan untuk bertransaksi memengaruhi pilihan.
“Alhamdulillah dengan kepercayaan dan akuntabilitas yang terjaga hingga saat ini, Dompet Dhuafa masih menjadi pilihan donatur dalam berdonasi. Terlebih mereka Gen Z dan Milenial yang turut mendukung upaya tumbuh bersama untuk sesama. Atas catatan tersebut, Dompet Dhuafa berterima kasih kepada seluruh masyarakat yang telah mempercayakan amanah kebaikannya dalam berdonasi melalui kami,” tambah Doni Marlan.
Kemudian Doni menambahkan, laju antusias masyarakat terutama Gen Z tersebut berpengaruh pada dua situs organisasi paling sering digunakan berdonasi dengan alasan kredibilitas situs organisasi dan aman, serta mudah. Dua situs tersebut yakni Dompet Dhuafa dan Baznas. Melalui data Gopay Digital Donation Outlook 2020, dua lembaga tersebut mencatatkan angka yang baik.
Dalam persentase Dompet Dhuafa meraih 35 persen, sementara Baznas meraih 28 persen. Persentase alasan menggunakan situs organisasi untuk berdonasi ialah, lebih terpercaya dari yang lain sebesar 16 persen, dapat donasi dengan jumlah beragam sebanyak 12 persen dan dapat menggunakan pembayaran non tunai sebanyak 12 persen.