Senin 07 Dec 2020 07:34 WIB

Badan Amal Turki Luncurkan Ratusan Truk Bantuan Ke Suriah

Suriah sedang menderita salah satu krisis kemanusiaan terbesar di dunia

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Esthi Maharani
Pengungsi Suriah hidup dalam keadaan kumuh dan khawatir terjangkit virus corona. Ilustrasi.
Foto: Nabil Mounzer/EPA
Pengungsi Suriah hidup dalam keadaan kumuh dan khawatir terjangkit virus corona. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA – Sebuah badan amal terkemuka Turki telah mengirimkan ratusan truk berisi bantuan kemanusiaan dari 81 provinsi Turki ke Suriah karena dilanda perang. Bantuan ini dalam rangka memperingati Hari Hak Asasi Manusia (HAM) pada 10 Desember nanti. Kampanye bantuan yang bertajuk “Rute Kami Adalah Kebaikan, Kami Membawa Kemanusiaan” adalah gagasan dari Humanitarian Aid Foundation (IHH).

IHH sudah melaksanakan rangkaiaan proyek bantuan kemanusiaan di tetangga selatan Turki yang telah hancur akibat konflik yang sedang berlangsung sejak tahun 2011. Sekretaris Jenderal Amal, Durmuş Aydın mengatakan kepada Anadolu Agency (AA) pada Ahad, Suriah sedang menderita salah satu krisis kemanusiaan terbesar di dunia yang telah disaksikan sejak Perang Dunia II. Komunitas internasional telah gagal melakukan sesuatu untuk mengatasinya.

“Situasinya mengerikan di lapangan. Pengungsi Suriah membutuhkan banyak barang saat musim dingin tiba, termasuk mantel, selimut, kompor, makanan, peralatan dapur, perlengkapan kebersihan, dan susu formula bayi,” kata Aydın, dilansir Daily Sabah, Senin (7/12).

Perjalanan ini akan berlangsung setelah 10 Desember. Sementara kampanye donasi tetap terus berlanjut. IHH berencana mengirim lebih dari 400 truk pada akhir bulan ini.

 

Badan amal tersebut telah berada di Suriah selama bertahun-tahun. Mereka berfokus pada kamp-kamp pengungsi dan juga memberikan dukungan kepada mereka yang tersebar di bagian yang lebih aman di Suriah utara setelah melarikan diri dari serangan pasukan rezim Bashar Assad.

Tahun lalu, IHH meluncurkan proyek perumahan massal bagi para pengungsi internal. Warga Suriah yang terpaksa tinggal di tenda dipindahkan ke rumah beton bertulang yang terdiri dari dua kamar, kamar mandi, dan dapur. Ribuan orang telah menetap di tempat tinggal baru mereka. Aydın mengatakan mereka akan segera mencapai 20 ribu rumah.

Perang Suriah yang terjadi setelah penindasan brutal terhadap protes anti-rezim pada tahun 2011, telah menewaskan lebih dari 380 ribu orang dan membuat jutaan orang terlantar di dalam dan luar negeri.

Kamp-kamp di barat laut Suriah tempat mereka yang melarikan diri dari serangan rezim berlindung, dihuni padat dan memiliki persediaan logistik yang tidak mencukupi. Layanan kesehatan dan pendidikan sedang berjuang untuk memenuhi banyak permintaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement