REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO — Baru-baru ini beredar foto model dari Mesir yang memicu berbagai kecaman daring. Pasalnya, fotografer dan model dalam foto tersebut dinilai provokatif dan ofensif. Alhasil, keduanya ditahan oleh otoritas Mesir pada Senin kemarin.
Mengutip laman Middle East Eye Rabu (2/12), foto karya Houssam Mohammad menunjukkan model Salma al-Shimi sedang berpose mengenakan aksesoris khas firaun dan gaun minim. Pakaian tersebut dinilai tak pantas apalagi dipakai di situs suci pemakaman Saqqara yang letaknya 30 km selatan Kairo.
Pasangan itu dituduh mengambil foto di situs arkeologi tanpa izin otoritas setempat. Mereka disanksi sekitar 500 pound Mesir atau USD 32 (setara dengan Rp 453 ribu) sembari menunggu hasil penyelidikan.
Menurut badan publikasi milik negara, Akhbar el-Youm melaporkan, Shimi telah hadir di depan jaksa penuntut umum dan telah berkeberatan dengan semua tuduhan yang dibuat terhadapnya. Alasannya, dia berdalih untuk mempromosikan pariwisata, alih-alih menyinggung Mesir secara umum. Shimi melaporkan, dirinya tidak mengetahui bahwa fotografi di situs arkeologi tersebut harus memiliki izin terlebih dahulu.
Terpisah, dalam wawancara dengan Youm7 TV sebelum penangkapannya, Mohammad mengklaim bahwa Shimi memasuki lokasi dengan mengenakan abaya seperti yang diminta oleh staf. Namun, saat di lokasi pengambilan gambar, ia mengganti bajunya.
Dia mengungkapkan, enam karyawan setempat juga datang untuk menonton pemotretan yang hanya berlangsung selama 15 menit. Mereka tidak mengingatkan ataupun menghentikan pemotretan. Meski demikian, ia mengaku terkejut dengan respon ribut yang terjadi di dunia maya karena menanggapi pemotretan itu.
Lebih jauh, respon dari warganet menyoal pakaian model di situs itu memicu berbagai reaksi. Beberapa menganggap foto itu tidak menunjukkan rasa hormat pada situs kuno. Bahkan, tak jarang yang mengkritik pegawai di situs setempat yang malah membiarkan pemotretan tersebut.
‘’Kita tidak perlu telanjang untuk menunjukkan keindahan barang antik kita, atau untuk menarik wisatawan… Wisatawan mencari kenyamanan dan pelayanan, bukan daging murah,’’ kata pengguna Twitter dengan akun @Allaa43581633.
‘’Pemerintah Mesir mengadopsi wacana reaksioner untuk memenangkan kasih sayang mayoritas orang, tetapi dengan demikian mengkhianati nilai-nilai negara dan konstitusi serta membawa kita kembali ke praktik terbelakang. Haruskah kita memerangi terorisme agama dengan menekan kebebasan individu?’’ tulis @Hamedfathi14.
Saqqara adalah situs kuburan kuno dan objek wisata di Mesir. Di lokasi ini ada banyak piramida, termasuk 'Step Pyramid of Djoser. Dalam beberapa bulan terakhir, Saqqara juga menjadi topik panas di berita karena banyak artefak baru ditemukan di daerah tersebut.