REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Sejak akhir pekan lalu Tim Global Wakaf dan ACT memulai pengeboran Sumur Wakaf di Ponpes Baitul Quran Cendekia, Potrobayan, Srihardono, Pundong, Bantul. Pembangunan turut dilakukan lantaran warga kerap mengeluh sumur gali mereka berbau.
Ponpes Baitul Quran sendiri merupakan pesantren penghafal Alquran setingkat SMP. Walau di tengah-tengah pandemi Covid-19, pondok itu masih terus berjuang untuk melengkapi berbagai sarana dan prasarana untuk keseharian santri-santrinya.
Potrobayan merupakan sebuah dusun yang terletak di bantaran Sungai Opak yang masih sering mengalami kekurangan air bersih, terutama saat kemarau. Sumur galian warga yang kedalamannya lebih tinggi dari Sungai Opak airnya juga masih sering berbau.
"Sehingga, satu-satunya jalan untuk mendapatkan air bersih dengan membangun sumur bor yang cukup dalam," kata Leo dari Tim ACT DIY, Senin (30/11).
Sumur wakaf dilengkapi lima MCK dan bak tampungan berkapasitas 1.000 liter, mampu mencukupi kebutuhan seluruh santri, serta masyarakat sekitar sekiranya membutuhkan air dan sarananya. Mustofa berharap, adanya sumur wakaf bermanfaat bagi masyarakat.
"Semoga dengan adanya bangunan wakaf ini Allah ta'ala membalas dengan yang lebih baik lagi kepada ACT beserta pewakifnya," ujar Mustofa.
Kepala Yayasan Baitul Quran, Mustofa, menyampaikan rasa syukur atas bantuan wakaf berupa pembangunan sumur yang diberikan. Terlebih, diberikan kepada daerah yang memang selama ini sering mengalami kesulitan dalam mendapatkan air bersih.
"Sumur ini semoga menjadi solusi dan akan sangat bermanfaat bagi santri, ustaz dan masyarakat sekitar," kakta Mustofa.