REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Semenjak pandemi Covid-19, kegiatan rutin Ramah Lansia Rumah Zakat di Desa Jogotirto, Berbah, Sleman berupa pengajian, cek metabolik, cek tensi dan timbangan badan yang setiap sebulan sekali berjalan otomatis berhenti. Karena itulah, demi memberikan pelayanan dan perhatian kepada lansia binaan, para kader yang berjumlah delapan orang bersama Relawan Rumah Zakat mengadakan kunjungan langsung rumah lansia untuk melakukan pengecekan kesehatan yang dilaksanakan beberapa waktu lalu.
Dengan menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) berupa masker, sarung tangan karet serta faceshield, Kader Ramah Lansia mendatangi satu persatu rumah lansia. "Kulo niku mboten saget BAB nek mboten mimik obat pencahar bu (saya itu tidak bisa BAB kalau tidak minum obat pencahar bu)," kata Kapir salah satu lansia.
Yus Daryati selaku kader Ramah Lansia meminta Kapir jangan sampai ketergantungan obat. Ia menyarankan Kapir banyak minum air putih, banyak makan buah. "Ampun ngunjuk teh kaleh kopi (jangan minum teh dan kopi)," jawabnya.
Hasilnya, dari 60 lansia yang didatangi, sekitar 20 lansia mempunyai masalah tekanan darah tinggi, selain
itu juga ada yang mempunyai riwayat asam urat serta gula darah tinggi.