REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengutuk tindakan di negara-negara Barat yang disebutnya menyiratkan islamofobia. Ia mengatakan negara-negara Muslim saat ini sedang memerangi virus prasangka buruk terhadap Islam bersama dengan virus corona yang mematikan.
Erdogan merujuk secara khusus ke Prancis. Ia menuduh bangsa Eropa menghina Nabi Muhammad dengan kedok kebebasan berpikir.
Pernyataan Erdogan tersebut diutarakan di tengah pertikaian yang sedang berlangsung dengan Prancis atas tindakan keras Presiden Prancis Emmanuel Macron terhadap Islam. Menurut Erdogan, islamofobia telah menjadi masalah global dengan kasus yang terjadi di Prancis.
Ia juga mengecam mitranya dari Prancis atas sikapnya, sambil menyerukan negara-negara Muslim untuk memboikot semua produk Prancis. "Budaya rasialisme, diskriminasi, dan intoleransi telah mencapai tingkat yang tidak dapat disembunyikan di negara-negara yang selama bertahun-tahun telah dipuji sebagai tempat lahir demokrasi," kata Erdogan dalam pesan video di konvensi tahunan ke-23 Masyarakat Muslim Amerika dilansir dari Ahval News, Ahad (29/11).
Erdogan mengaku telah memperhatikan pengucilan Muslim karena kepercayaan, bahasa, nama, atau pakaian mereka telah menjadi hal biasa di banyak negara. Ia bahkan mengatakan islamofobia dan xenofobia telah menjadi tren yang memandu kebijakan negara di beberapa negara Barat.
"Tahun ini, dunia Muslim hanya dihadapkan pada virus Covid-19 yang mematikan, tetapi virus itu adalah islamofobia,” katanya.