REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Artis Mesir Mohamed Ramadan dilaporkan akan diadili bulan depan, menyusul reaksi publik atas foto dirinya yang berpose dengan seorang penyanyi Israel selama kunjungan ke Dubai, Uni Emirat Arab (UEA). Foto tersebut muncul di media sosial.
Dilansir di Middle East Monitor, Rabu (25/11), pengacara Tarek Mahmoud dikatakan telah mengajukan gugatan terhadap pria berusia 32 tahun itu. Ramadan dituduh menyinggung rakyat Mesir setelah foto itu menjadi viral pada Sabtu lalu.
Dia juga mendesak Sindikat Seniman Mesir mengarahkan Ramadan untuk penyelidikan segera dan mengeluarkannya dari serikat pekerja. Menurut Egypt Independent, jurnalis Emirat Hamad Al-Mazrouei mengunggah foto dirinya dengan Ramadan dan penyanyi Israel Omer Adem di sebuah pesta di Dubai, dengan judul "Artis paling terkenal di Mesir dengan artis paling terkenal di Israel, Dubai membawa kita bersama". Namun, gambar itu kemudian dihapus.
Tetapi sebelum dia menghapus unggahan tersebut, akun media sosial di Facebook dan Twitter untuk "Israel berbicara bahasa Arab" yang berafiliasi dengan Kementerian Luar Negeri Israel juga membagikan gambar tersebut bersama dengan tulisan "Seni selalu menyatukan kita".
Sebuah potongan video pendek juga muncul di media sosial yang menggambarkan Ramadan berbaur dengan pengunjung dengan lagu rakyat Yahudi populer "Hava Nagila" yang diputar di latar belakang. Ramadan, yang memiliki banyak pengikut di media sosial dan juga merupakan teman dekat Raja Maroko Mohammed VI, membantah mengetahui identitas dan kebangsaan dari para selebriti yang hadir.
Dia mengatakan tidak pernah menanyakan kewarganegaraan orang-orang sebelum mereka berfoto dengannya. Dia juga berfoto dengan selebriti Israel lainnya, termasuk aktor Elad Tesla dan pemain sepak bola Arab Israel Dia Saba, yang menandatangani kontrak dengan tim sepak bola Al-Nasr yang berbasis di Dubai pada September lalu.
Hal itu menjadikannya warga Israel pertama yang melakukannya setelah perjanjian normalisasi yang ditandatangani antara UEA dan Israel pada bulan yang sama. UEA bergabung dengan Bahrain dalam membangun hubungan diplomatik dengan Israel.
Meskipun Mesir adalah negara Arab pertama yang mengakui Israel pada 1979, namun Mesir mempertahankan apa yang disebut sebagai "perdamaian dingin" karena hubungan yang sangat ditolak oleh penduduknya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika