REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wakil Presiden Ma'ruf Amin berharap kontribusi para pelajar nahdlatul ulama (NU) dalam meningkatkan budaya literasi digital masyarakat Indonesia. Ma'ruf mengatakan, di era arus informasi digital saat ini, masyarakat menerima informasi dari media internet atau media sosial yang begitu hebat dan masif atau era post truth.
Karena itu, saking banyaknya informasi itu membuat fakta dan informasi yang obyektif menjadi kabur, bahkan tenggelam oleh banjirnya opini yang subyektif.
"Saya berharap di era post truth ini IPNU bisa menjadi pemberi informasi positif di dunia media sosial sebagai upaya menangkal konten-konten negatif berupa ujaran kebencian, hoaks dan juga fitnah dari pihak-pihak yang jelas dan nyata menanamkan ajaran yang menyimpang kepada generasi muda Indonesia," ujar Ma'ruf saat hadir secara virtual pada Rapat Pimpinan Nasional Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), Jumat (20/11).
Ia meminta agar pelajar-pelajar IPNU menjadi subyek yang positif, bukan menjadi obyek pihak-pihak lain dalam bermedia sosial. Artinya, para pelajar diharap membuat konten-konten media sosial yang menyejukkan masyarakat sebagai tandingan terhadap konten-kontek hoax yang merusak moral masyarakat.
Ia meyakini, dengan langkah-langkah itu, IPNU setidaknya telah menjadi bagian penting dari gerakan anak muda yang aktif meningkatkan budaya literasi masyarakat Indonesia.
"Membangun literasi dengan cara membiasakan diri untuk mengecek fakta dari sebuah informasi, berarti kita telah memberi pelajaran yang bermanfaat: tidak mudah mempercayai informasi hoax maupun berita palsu," kata Ma'ruf.
Ia juga mengingatkan saat ini telah memasuki revolusi industri 4.0 dimana menuntut banyak perubahan dan penyesuaian di semua bidang, termasuk bidang pendidikan. Ia berharap sumber daya manusia (SDM) yang dicetak tidak hanya cerdas tetapi juga melek digital.
Hal ini kata Ma'ruf, bagian dari upaya berperan aktif menjadi lokomotif perubahan. Lantaran, pendidikan hakekatnya adalah investasi jangka panjang dan menjadi kunci kemajuan peradaban bangsa.
"IPNU harus mampu mencetak SDM yang unggul serta berakhlak mulia atau ber-akhlakul karimah, berdaya saing, mumpuni di bidang keilmuan, sehingga kader-kader IPNU menjadi pendorong utama dari bergeraknya proses kemajuan bangsa Indonesia dan memberikan kemanfaatan yang besar pada masyarakat," katanya.