REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Muhyidin Junaidi mengimbau umat Islam untuk tidak perlu menanggapi polemik terkait ucapan artis Nikita Mirzani terhadap Habib Rizieq Shihab. Menurut dia, mengurus polemik tersebut hanya akan menguras energi.
"Umat Islam tidak perlu menanggapi kasus Mirzani secara berlebihan karena hanya akan menghabiskan energi dan kegaduhan nasional," kata dia kepada Republika.co.id, Ahad (15/11).
Ia pun menyarankan agar kasus tersebut diserahkan ke tim advokasi HRS supaya lebih fokus ditangi. Menurutnya, ada hal yang lebih penting yakni mengatasi dampak pandemi Covid-19.
"Kita harus bahu membahu mengatasi dampak pandemi Covid-19 di segala bidang. Ini butuh kerja keras, ikhlas dan tuntas," ujarnya.
Muhyidin juga mengingatkan untuk menghindari segala macam rekayasa dan upaya keji atas nama penegakan hukum dengan pasal karet. "Janganlah kebencian atau kesenangan kamu terhadap sesuatu membuat kamu berlaku zalim dan tak bersikap adil," ucapnya.
Sebelumnya, Artis Nikita Mirzani mengeluarkan pernyataan kontroversial terkait Habib Rizieq. Dalam video berdurasi 2 menit yang tersebar di dunia maya, dia dengan jelas mengatakan ‘Habib adalah tukang obat jangan diagung-agungkan’.
BACA JUGA: Amerika Kecam Keras Kebebasan Beragama Turki, Turki: Amerika Ngaca Dulu