Jumat 13 Nov 2020 16:35 WIB

Ocehan Nikita Mirzani Soal Habib Rizieq, Pantaskah? 

Ocehan Nikita Mirzani soal Habib Rizieq dinilai sikap yang tak perlu

Rep: Andrian Saputra/ Red: Nashih Nashrullah
Rasulullah SAW (ilustrasi)
Foto: republika
Rasulullah SAW (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  Oleh Andrian Saputra* 

Aktris Nikita Mirzani sedang menjadi perbincangan setelah videonya yang menghina dan merendahkan keturunan Rasulullah tersebar luar di media maya. Dalam video berdurasi dua menitan itu Nikita dengan jelas mengatakan ‘Habib adalah tukang obat jangan diagung-agungkan’.  

Baca Juga

Selain itu, Nikita melontarkan perkataan yang menunjukan ketidaksenangannya terhadap kepulangan pimpinan Front Pembela Islam Habib Rizieq bin Husein bin Shihab.  

Penulis ingin merespons ujaran-ujaran Nikita Mirzani yang merendahkan keturunan Rasulullah dengan beberapa keterangan Alquran maupun hadits.  

Apakah sebuah kekeliruan memuliakan, menghormati, dan mencintai habaib (kata jamak dari habib)? Dan bagaimana hukumnya menghina atau merendahkan para habib yang merupakan keturunan Rasulullah SAW? Dalam surat Asy Syura ayat 23 Allah berfirman: 

ذَٰلِكَ ٱلَّذِى يُبَشِّرُ ٱللَّهُ عِبَادَهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ ۗ قُل لَّآ أَسْـَٔلُكُمْ عَلَيْهِ أَجْرًا إِلَّا ٱلْمَوَدَّةَ فِى ٱلْقُرْبَىٰ ۗ وَمَن يَقْتَرِفْ حَسَنَةً نَّزِدْ لَهُۥ فِيهَا حُسْنًا ۚ إِنَّ ٱللَّهَ غَفُورٌ شَكُورٌ

Ayat ini dipertegas dengan hadits:

عن ابن عباس أنه لما نزل قوله تعالى قُل لاَّ أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ أَجْراً إِلاَّ الْمَوَدَّةَ فِي الْقُرْبَى قالوا يا رسول الله من هؤلاء الذين أمرنا الله بمودتهم قال علي وفاطمة وابناهما والعترة وهم العشيرة وقيل الذرية كذا يستفاد من شرح الفاسي على الدلائل

Dari Ibnu Abbas bahwa ketika  turun firman Allah SWT Surat As-Syura ayat 23, “Katakanlah hai Muhammad, Aku tidak meminta upah kepada kalian kecuali rasa cinta pada kerabat,” para sahabat bertanya, “Siapakah mereka yang Allah perintahkan kami untuk mencintainya ya Rasul?”  Rasulullah menjawab, ‘Ali, Fathimah, kedua anak mereka, dan keturunannya. Mereka adalah keluarga besar.” Ada ulama yang mengatakan, mereka adalah cucu keturunan keduanya.’ 

Dari ayat dan hadits di atas sudah sangat jelas dan menjadi dasar bagi seorang Muslim boleh untuk memuliakan, menghormati, dan mencintai keturunan Rasulullah. Itu semua semata-mata dilakukan berdasarkan kecintaan terhadap Allah dan Rasulnya. Di samping itu pada dasarnya seorang Muslim haruslah saling menghormati dan mencintai dengan muslim lainnya.   

Terlebih di antara keturunan-keturunan Rasulullah itu banyak yang menguasai berbagai cabang ilmu agama. Sebab itu, selain secara genetik mewarisi garis keturunan Rasulullah, mereka juga adalah ulama yaitu orang-orang yang alim yang hatinya takut dan terus bergantung kepada Allah. Mencintai dan menghormati para habib justru menjadi bukti kecintaan seorang Muslim terhadap Rasulullah.   

Karena itu pula seorang Muslim dilarang mencela atau menghina keturunan Rasulullah. Sebagimana dijelaskan dalam kitab Fathul Bari: “Abu Bakar RA mengimbau manusia dan berwasiat kepada mereka. Maksudnya adalah agar manusia menjaga ahli bait, janganlah kalian menyakitinya dan berbuat jelek kepada mereka.”

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement