Senin 09 Nov 2020 10:08 WIB

Presiden Pakistan Imbau Muslim Serap Semangat Allama Iqbal

Allama Iqbal merupakan seorang penyair, politisi dan filsuf besar abad ke-20

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Esthi Maharani
Presiden Pakistan Arif Alvi.
Foto: EPA
Presiden Pakistan Arif Alvi.

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Presiden Pakistan, Dr Arif Alvi, mengatakan Allama Iqbal telah memberikan layanan yang luar biasa dalam mempromosikan tujuan Muslim. Pria dengan nama asli Muhammad Iqbal ini merupakan seorang penyair, politisi dan filsuf besar abad ke-20

Penyair Allama Iqbal disebut ini telah menanamkan semangat revolusioner dalam diri Muslim. Tak hanya itu, ia juga memainkan peran penting dalam kebangkitan masyarakat mereka di anak benua tersebut.

Pujian tersebut disampaikan Presiden dalam acara HUT Allama Muhammad Iqbal, Senin (9/11). "Saya ingin memberi penghormatan yang banyak kepada filsuf Muslim besar dan Penyair Timur, Allama Muhammad Iqbal, pada hari ulang tahun kelahirannya," kata dia dilansir di Pakistan Observer, Senin (9/11).

Presiden menyebut sosok Allama Iqbal merupakan dermawan besar bagi umat Islam di sub-benua. Ia juga sosok yang membayangkan gagasan tentang tanah air yang terpisah dan mimpinya diterjemahkan menjadi kenyataan.

Penyair klasik ini disebut merupakan seorang pemikir hebat yang menyerap semangat persatuan umat Islam melalui tulisan dan puisinya. Sosoknya sangat membantu Muslim utamanya India mencapai makna tanah air yang berbeda.

Mengikuti filosofi "Khudi", membawa pembaca dan pengikutnya ke perkembangan diri yang tinggi. Arif Alvi menyebut bangsa Pakistan, khususnya generasi muda, perlu mengikuti jalan pikiran dan cita-cita pria kelahiran Punjab ini.

Lebih lanjut, ia menyebut pemikiran Allama Iqbal yang kaya akan sangat membantu umat Islam dalam mengatasi tantangan zaman modern.

"Agar Pakistan menjadi negara yang makmur, kita harus mengikuti ajaran Allama Iqbal tentang Islam dan filosofinya tentang 'Khudi', yang percaya pada dukungan harga diri dan martabat manusia," lanjutnya.

Presiden Pakistan juga menyebut momen saat ini merupakan saat yang tepat untuk bersatu dan mengesampingkan perbedaan. Bekerja dengan komitmen untuk peningkatan sosial ekonomi negara menjadi hal yang sangat dibutuhkan.

"Mari kita berjanji pada hari ini untuk bekerja demi persatuan umat Islam, dan kemajuan serta kemakmuran negara," kata Alvi. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement