REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN – Seluruh santri dan pegawai di Pondok Pesantren (Ponpes) Husnul Khotimah Kabupaten Kuningan yang sempat dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19, kini telah dinyatakan sembuh. Namun, permulaan kegiatan belajar mengajar kembali di pesantren itu hingga kini belum ditentukan waktunya.
‘’Alhamdulillah, untuk kasus Covid-19 di Ponpes Husnul sudah sembuh semuanya,’’ ujar Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Kuningan, Indra Bayu kepada Republika, Kamis (5/11).
Indra menyatakan, seluruh santri yang sudah dinyatakan sembuh pun kini telah dipulangkan ke daerah asalnya masing-masing. Begitu pula dengan santri yang tidak terpapar Covid-19, juga telah dipulangkan sebelumnya.
Dihubungi terpisah, Jubir Ponpes Husnul Khotimah, Ustadz Sanwani, juga menyampaikan rasa syukurnya. Saat ini, seluruh kasus terkonfirmasi Covid-19 di Ponpes Husnul Khotimah sudah sembuh. ‘’Alhamdulillah. Semua santri pun sudah dipulangkan,’’ kata Sanwani.
Sanwani menyebutkan, total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Ponpes Husnul Khotimah ada sekitar 420 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 405 orang merupakan santri. Sedangkan sisanya, adalah pegawai di lingkungan ponpes tersebut.
Sanwani menyatakan, sejak kasus itu pertama kali mencuat pada akhir September 2020, pihaknya telah melakukan berbagai upaya penanganan. Salah satunya melakukan pemeriksaan swab kepada santri dan pegawai yang melakukan kontak erat dengan kasus terkonfirmasi.
Sanwani menyebutkan, pemeriksaan swab dilakukan kepada sekitar 2.000 orang. Pemeriksaan swab dilakukan secara bertahap. Untuk jumlah total santri, ada sekitar 4.400 orang.
Para santri yang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19, lantas dirawat dan diisolasi di lingkungan ponpes. Setelah dinyatakan sembuh, mereka kemudian dipulangkan ke daerahnya masing-masing.
Begitu pula santri yang tidak terpapar virus tersebut, juga sudah dipulangkan ke daerahnya masing-masing. Namun, mereka baru diizinkan pulang setelah dipastikan kondisinya sehat.
Ketika ditanyakan kapan para santri itu akan kembali datang untuk mengikuti kegiatan belajar di Ponpes Husnul Khotimah, Sanwani menyatakan, hingga kini belum ditentukan waktunya.
‘’Kami akan koordinasi dulu dengan Pak Bupati, dengan Satgas Covid-19 kabupaten, dan di Husnulnya juga harus menyiapkan segala sesuatunya terlebih dahulu,’’ kata Sanwani.
Seperti diketahui, Ponpes Husnul Khotimah Kabupaten Kuningan menjadi klaster Covid-19 di Kabupaten Kuningan. Kasus Covid-19 di ponpes itu pertama kali mencuat setelah ditemukannya 46 santri yang dinyatakan positif Covid-19 pada 24 September 2020.
Dari hasil pemeriksaan swab massal secara bertahap, kasus Covid-19 yang ditemukan di Ponpes Husnul Khotimah terus bertambah hingga totalnya sekitar 420 orang.
Kegiatan belajar mengajar (KBM) di ponpes itupun dihentikan sementara waktu hingga saat ini. Ribuan santri yang dinyatakan sehat kemudian dipulangkan ke daerahnya masing-masing.
Sebelum kasus Covid-19 terdeteksi, pihak Ponpes Husnul Khotimah sebenarnya telah menempuh berbagai persyaratan protokol kesehatan terkait Covid-19 sejak sebelum kedatangan santri.
‘’Kita sudah berupaya memaksimalkan penerapan protokol kesehatan. Namun, Qodarullah terjadi yang Allah kehendaki,’’ kata Ketua Yayasan Husnul Khotimah Kuningan, KH Mu'tamad.
Sementara itu, untuk jumlah total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Kuningan secara keseluruhan hingga Kamis (5/11) mencapai 852 orang. dari jumlah itu, 777 orang dinyatakan discarded, 60 orang masih karantina dan 15 orang meninggal dunia.