REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Ribuan warga yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Muslim Tasikmalaya (Al Mumtaz) melakukan aksi bela Rasulullah, Rabu (4/11). Aksi itu merupakan bentuk respon umat di Tasikmalaya atas sikap Presidan Prancis Emmanuel Macron yang dianggap menghina Nabi Muhammad SAW dan umat Islam.
Massa yang membawa berbagai atribut itu melakukan aksi di depan Masjid Agung Tasikmalaya. Satu demi satu orator melakukan orasi di atas mobil komando yang menolak sikap Perancis.
"Sakit hati kita melihat Rasulullah dihina," kata salah satu orator di atas mobil komando.
Ia menyerukan agar seluruh umat Islam bersatu untuk membela Rasulullah. Massa yang mengikuti aksi juga menyerukan untuk memboikot produk-produk dari Perancis.
Karena itu, umat diminta bukan hanya bersatu dalam membela, tetapi juga harus bersama agar tak ketergantungan dengan produk dari luar negeri, terutama dari Perancis. Dengan begitu, umat bisa bebas dari produk-produk tersebut.
Salah satu peserta aksi, Rangga (30 tahun) mengatakan, aksi ini merupakan bentuk sikap umat di Tasikmalaya terhadap pelecehan yang dilakukan oleh Presiden Perancis. Sebab, masyarakat merasa terhina dengan pernyataan Macron.
"Ini sebagai bentuk kecintaan kita terhadap Nabi Muhammad. Kita tak mau nabi besar kita dilecehkan," kata dia.
Dalam aksi itu, massa tak hanya menyerukan untuk memboikot produk Perancis. Massa aksi juga menyinggung kasus Denny Siregar yang menghina santri di Tasikmalaya dan belum diproses hukum hingga saat ini.
Rencananya, aksi itu tak hanya akan berhenti dengan mengadakan orasi di depan Masjid Agung Tasikmalaya. Massa juga akan melakukan konvoi keliling Kota Tasikmalaya.