REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA—Direktur Komunikasi Kepresidenan Turki Fahrettin Altun mengatakan bahwa Eropa telah berubah menjadi tempat yang berbahaya bagi umat Islam. Dia juga menuduh para pemimpin Eropa mulai menyerang nilai-nilai Islam dan para pemimpin Muslim.
“Eropa adalah tempat yang semakin berbahaya bagi Muslim,” kata Altun yang dikutip di Divar English, Senin (26/10).
Altun juga turut mengomentari perang kata antara pemimpin Turki-Prancis tentang Islamofobia. Dia mengatakan bahwa tindakan Presiden Prancis yang menargetkan Muslim dan menganggap karikatur Nabi Muhammad sebagai kebebasan berekspresi adalah tindakan yang tidak tepat.
“Beberapa pemimpin Eropa saat ini tidak hanya menargetkan Muslim di tengah-tengah mereka. Mereka juga menyerang nilai-nilai sakral kita, kitab suci kita, nabi kita dan pemimpin politik kita, bahkan cara hidup kita. Permusuhan Eropa terhadap Muslim dan upaya untuk 'mendisiplinkan' mereka tidak terlepas dari permusuhan yang semakin meluas terhadap Islam, Turki dan presiden kami Recep Tayyip Erdoğan,” kata Altun.
“Inilah yang perlu dipahami orang-orang Eropa, bahkan Muslim tidak akan pergi hanya karena mereka tidak menginginkan kami. Kami tidak akan memberikan kesempatan lain bagi mereka untuk menghina kami. Kami akan membela diri kami sendiri dengan segala cara,” tambahnya.
Pernyataannya ini muncul setelah pemimpin Partai untuk Kebebasan Belanda (PVV), Wilders, memposting pada 24 Oktober sebuah kartun yang menggambarkan Erdoğan dengan sebuah bom, dengan tulisan "teroris.”
Menyusul kritik terhadapnya, Wilders memposting tweet lain dalam bahasa Belanda, mengatakan “Orang Turki marah karena saya menyebut Erdogan seorang teroris. Kebenaran terkadang tidak menyenangkan, tapi itu yang sebenernya.”
Sumber: