REPUBLIKA.CO.ID, PUTRAJAYA -- Sembilan orang jamaah tabligh asal Malaysia yang sempat tertahan di India kini telah tiba di negaranya. Mereka tiba di Kuala Lumpur pada Jumat (23/10) waktu setempat melalui penerbangan Air India Express.
Dua di antara mereka berangkat dari New Delhi dan tiba di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) pada pukul 15:30. Tujuh lainnya naik maskapai yang sama dari Tiruchirappalli dan mendarat di KLIA pada pukul 18.58.
"Dengan kembalinya sembilan anggota tersebut, Kementerian Dalam Negeri telah berhasil membawa pulang 170 dari 189 anggota tabligh dari India," ujar Wakil Menteri Luar Negeri Malaysia, Datuk Kamarudin Jaffar.
Sebelumnya, 161 jamaah tabligh asal Malaysia berhasil dipulangkan melalui rangkaian misi Bantuan Kemanusiaan dan Penanggulangan Bencana (HADR). Proses pemulangan mereka telah berlangsung sejak Juli 2020.
Hingga saat ini, masih ada 19 anggota tabligh asal Malaysia di India. Sebanyak 10 orang yang berada di New Delhi telah melalui proses hukum dan dibebaskan oleh pengadilan, sedangkan sembilan lainnya masih menjalani prosedur hukum di Bihar, India.
Anggota jamaah tabligh tersebut ditahan oleh pemerintah India atas tuduhan penyalahgunaan visa pengunjung. Setelah melalui proses hukum dan pembebasan tuduhan, Komisi Tinggi Malaysia di New Delhi mengoordinasikan upaya untuk membawa mereka pulang.
Kamarudin menyampaikan, Kementerian Luar Negeri terus memantau perkembangan anggota tabligh Malaysia di India. Pemerintah juga terus memberikan bantuan konsuler yang sesuai untuk memastikan hak dan kesejahteraan mereka dilindungi.
Kemenlu akan terus bekerja sama dengan otoritas lokal di India dalam upaya memfasilitasi pemulangan 19 anggota tabligh yang masih berada di negara itu. Kamarudin menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh instansi pemerintah yang terlibat.
Khususnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana dan Kementerian Kesehatan. Penghargaan disampaikan atas kerja sama dan komitmennya dalam menyukseskan misi membawa pulang jamaah tabligh Malaysia di India.
"Pemerintah Malaysia juga berterima kasih kepada Pemerintah India yang telah membantu kami membawa pulang anggota tabligh," kata Kamarudin, dikutip dari laman Bernama, Sabtu (24/10).
Pria yang juga merupakan Ketua Satgas Covid-19 Malaysia itu memastikan protokol kesehatan tetap dijalankan. Semua anggota tabligh yang kembali diharuskan menjalani karantina selama 14 hari di stasiun karantina.
Sumber:
https://www.bernama.com/en/news.php?id=1893230