REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengecam tindakan Polisi Jerman yang melakukan penggerebekan di Masjid Berlin beberapa hari lalu. Melalui akun Twitter-nya Erdogan mengatakan tindakan tersebut telah melanggar kebebasan beragama.
"Saya mengutuk keras penggerebekan di Masjid Mevlana di Berlin saat sholat subuh. Tindakan polisi itu jelas dipupuk oleh rasialisme dan islamofobia, benar-benar mengabaikan kebebasan berkeyakinan, dan membawa Eropa lebih dekat pada kegelapan abad Pertengahan," kata Erdogan seperti dilansir Anadolu Agency, Sabtu (24/10).
"Eropa yang selama bertahun-tahun disebut sebagai tempat lahir demokrasi, hak asasi manusia, dan kebebasan, sayangnya saat ini telah berubah menjadi struktur yang melawan perbedaannya," ujar Erdogan.
Berlin’deki Mevlana Camii’nde sabah namazı saatinde gerçekleştirilen, Avrupa’yı Orta Çağ karanlığına her geçen gün biraz daha yaklaştıran ırkçılık ve İslam düşmanlığından beslendiği apaçık ortada olan, inanç hürriyetini tümden yok sayan polis operasyonunu şiddetle kınıyorum.
— Recep Tayyip Erdoğan (@RTErdogan) October 23, 2020
Selain itu Erdogan juga menekankan Turki tidak akan pernah mengizinkan adanya alasan pelanggaran vulgar di tempat ibadah mana pun. Ia mengatakan Turki dengan tegas akan melanjutkan perjuangan globalnya melawan rasialisme, xenofobia, dan islamofobia. Sebelumnya Kepolisian Jerman pada Rabu (21/10) menggerebek masjid karena penyelidikan keuangan di saat jamaah berkumpul untuk sholat subuh. Polisi Jerman masuk ke masjid tanpa melepas sepatunya.
https://www.aa.com.tr/en/turkey/turkish-president-condemns-police-raid-on-berlin-mosque/2017172