REPUBLIKA.CO.ID,CHICAGO--Laila Lalami memenangkan penghargaan atas karyanya berjudul The Other American, sebuah novel di mana sebuah keluarga Maroko-Amerika mencoba untuk bergerak maju dengan kehidupan ketika tragedi melanda dan rahasia berbahaya mulai terungkap.
Driss Guerraoui, yang diceritakan sebagai seorang Amerika yang berasal dari Casablanca, Maroko, tewas dalam tabrak lari suatu malam setelah mengunci restorannya. Istrinya, Maryam, dan putrinya, Salma dan Nora, dibiarkan menangani urusannya setelah kematiannya, masing-masing menghadapi peristiwa tersebut dan akibatnya dengan cara mereka sendiri.
Namun cerita mereka bukan hanya sebatas itu, Lalami juga membawa pembaca melihat kejamnya stereotip dan diskriminasi yang diterima Guerraoui dan keluarganya yang 'bukan Amerika'. Dimana perkara nama belakang mereka yang terlalu sulit untuk diucapkan, hingga makan siang terong Maroko yang Nora bawa ternyata tidak terlihat benar bagi teman-teman sekelasnya, dan berujung pada pemikiran bahwa kehadiran mereka di negara itu menjadi masalah bagi orang-orang tertentu.
Setelah 11 September, bisnis pertama mereka, Aladdin's Donuts, dibakar habis. Driss dan Maryam terus bekerja keras dan anak-anak mereka terus mendorong diri mereka sendiri untuk mengejar masa depan yang cerah, tetapi jalannya tidak mudah.
Bergerak di antara karakter, dari Nora, putri bungsunya, ke Maryam, yang harus menjadi janda, petugas polisi yang pergi ke sekolah dengan putri korban, detektif yang menangani kasus dan saksi kematian yang tidak berdokumen, narasi orang pertama menjelaskan hubungan tersebut di antara kehidupan yang terjebak dalam tragedi itu.
Dari cuplikan kehidupan mereka di Casablanca hingga masa depan mereka di California, pembaca dapat memahami sisi kehidupan dan sudut pandang Guerraouis dan keluarhanya.
Lalami adalah penulis yang fenomenal, dengan karakter dan prosa-nya yang berjalan cepat dan berwawasan saat dia menggali karakter yang kompleks namun biasa yang datang dari latar belakang berbeda. Karyanya selalu berkaitan dengan prasangka dan Islamofobia, perlakuan terhadap para veteran dan dipaksa untuk tumbuh terlalu cepat.
Novelnya membahas perjuangan menjadi tidak berdokumen dan kendala keuangan. Dan dia tidak menghindar dari situasi sulit, mengungkapkan bahwa hidup itu rumit tetapi harus terus berjalan.