REPUBLIKA.CO.ID, PRANCIS -- Prancis memperketat kendali atas pendanaan kelompok Islam setelah salah seorang guru di negara tersebut tewas, Jumat (16/10). Menteri Ekonomi dan Keuangan Prancis Bruno Le Maire berjanji berbuat lebih banyak dalam mengawasi entitas Islam.
Le Maire mengatakan dia akan menyiapkan aturan memperkuat kontrol atas arus keuangan dari kelompok-kelompok Islam. “Ada masalah dalam mendanai sejumlah asosiasi Islam yang menurut saya dapat dan harus kita lakukan dengan lebih baik,” katanya seperti dilansir dari RT News, Ahad (18/10).
Pernyataan Le Maire muncul sebagai tanggapan terbaru atas pembunuhan brutal guru sekolah menengah Samuel Paty di Conflans-Sainte-Honorine, Prancis. Presiden Emmanuel Macron bahkan menyebut pembunuhan Paty sebagai serangan teroris di mana pelakunya ingin merusak nilai-nilai Prancis.
Pada Sabtu (17/10) lalu, Perdana Menteri Jean Castex berjanji pemerintah akan mengembangkan langkah-langkah menanggapi hal ini lebih cepat dan lebih efektif. Seorang guru sejarah di Prancis tewas dibunuh di pinggiran kota Prancis. Diduga guru tersebut melecehkan Nabi Muhammad dengan membuat karikatur Nabi dan membahasnya di dalam kelas.
Insiden itu terjadi Jumat (16/10/2020) sore pukul 17.00 waktu setempat di Conflans Sainte-Honorine, barat laut Paris. Korban ditemukan tewas dengan luka bekas sayatan pisau di bagian lehernya.
Saat digerebek polisi, pelaku berusaha mengancam dengan mengacungkan pisau. Polisi kemudian menembaknya hingga tewas di tempat.
https://www.rt.com/news/503849-france-financial-control-islamists/