REPUBLIKA.CO.ID, BESUT -- Sebanyak 23 jamaah Masjid Ulul Albab di Seberang Jertih, Terengganu, Malaysia, dinyatakan negatif COVID-19. Mereka ditempatkan di lokasi karantina sejak Selasa malam lalu di Akademi Departemen Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Malaysia di Wakaf Tapai, Marang.

Puluhan orang itu, berdasarkan hasil pemeriksaan, diizinkan kembali ke keluarga mereka pada Sabtu (10/10) malam kemarin. Ketua Pengurus Masjid, Ayob Jusoh juga termasuk salah satu yang menjalani karantina Covid-19.

Ayob menjelaskan, dia dan 22 anggota pengurus masjid lainnya diperintahkan untuk menjalani karantina setelah masjid tersebut dikunjungi Menteri Agama Malaysia Dr Zulkifli Mohamad Al-Bakri yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Ayob juga mengakui, karantina selama lima hari adalah pengalaman yang tidak akan pernah dia lupakan. Sebab setiap hari diliputi kecemasan saat menunggu hasilnya. Dia menambahkan, selama dikarantina, mereka diberi perlakuan kelas satu oleh staf medis. Makanan pun dikirim ke kamar mereka lima kali sehari.

Sementara itu, anggota pengurus masjid lainnya, Hasin Deraman, mengaku cemas saat menunggu hasil pemeriksaan untuk yang kedua kalinya. Kondisi saat itu terlalu berat untuk dia hadapi. Meski begitu, dia memuji perawatan medis yang dilakukan petugas kesehatan di pusat karantina.

"Kami juga terharu ketika petugas kesehatan berbaris di setiap sisi untuk mengucapkan selamat tinggal saat kami naik bus (pulang)," kata pensiunan Tenaga Nasional Berhad itu.

Sumber:

https://www.bernama.com/en/general/news.php?id=1888696

Ikuti Whatsapp Channel Republika