REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Amany Burhanuddin Umar Lubis meresmikan secara virtual pendirian Pusat Kajian (Puji) Taklim Al-Qur'an UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Senin (11/4). Dia berharap Puji Taklim Al-Qur'an itu dapat berkontribusi positif dengan menyediakan sarana dan prasarana tadabbur Alquran.
"Dengan adanya teknologi informasi (IT), kita tentu akan lebih mudah memahami Alquran. Perlu ada aplikasi atau sarana digital untuk tadabbur Alquran, mulai dari membaca, menulis, serta memahami, maka kita perlu menggunakan IT, dengan digital kita bisa lebih cepat lagi," kata dia dalam webinar.
Amany menyadari, banyak tantangan untuk melakukan itu. Salah satunya, adalah anggapan generasi milenial bahwa gadget juga sebagai alat hiburan. "Maka kita harus mengendalikan diri agar gadget dimanfaatkan untuk hal positif mengkaji Alquran," ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Amany juga mengajak meluangkan waktu setidaknya setengah jam untuk membaca dan memahami Alquran setiap hari. Setiap orang yang melakukannya bisa memperoleh hasil di akhir bulan berupa cahaya dari Allah SWT. "Percayalah bahwa itu terjadi pada diri kita ketika membuka ayat-ayat Alquran," tuturnya.
Amany juga meyakini para pengurus Puji Taklim Al-Qur'an akan mengemban tugas dengan maksimal karena mereka adalah ahli sesuai bidangnya masing-masing. Sekarang mereka berkumpul di dalam satu wadah, untuk sama-sama memuliakan Alquran, berkhidmat pada Alquran, dan kepada umat.
"Pusat kajian ini untuk mewadahi semua kegiatan terkait Alquran. Mulai dari tilawah, menafsirkan, mengamalkan, memahami, dan semua kreativitas serta inovasi yang bisa dilakukan di bidang Alquran itu bisa dilakukan di dalam pusat kajian ini," tuturnya.
Wakil Rektor Bidang Kerjasama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Andi M Faisal Bakti, menambahkan, lembaga tersebut didirikan untuk membantu mahasiswa UIN Jakarta agar bisa membaca Alquran. Kehadiran lembaga ini tentu bisa melakukan tugas dan fungsinya secara lebih terorganisir supaya pembelajaran membaca Alquran bisa lebih sistematis.
"Para profesor, doktor, master, bisa memanfaatkan agar bisa berpikir lebih strategis dalam rangka bagaimana agar mahasiswa ketika selesai nanti benar-benar bisa membaca Alquran dengan baik, bahkan mengerti makna Alquran sehingga kita bisa yakinkan bahwa mereka benar-benar alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang siap terjun ke masyarakat," jelasnya.
Berikut susunan pengurus Pusat Kajian Taklim Al-Qur'an UIN Syarif Hidayatullah Jakarta:
Pembina: Prof Dr Amany Lubis MA
Penasehat: Prof Dr Andi M. Faisal Bakti MA
Dewan Pakar: Prof Dr Ahmad Thib Raya MA, Dr Ahsin Sakho Bin M. Asyrofuddin.
Ketua: Dr Faizah Ali Sybromalisi MA
Wakil Ketua I: Dr Rubiyanah MA
Wakil Ketua II: Dr Wiwi Siti Sajaroh MA
Sekretaris: Nasichah MA
Wakil Sekretaris: Ade Rina Farida MSi
Bendahara: Dr Diana Mutiah MSi
Wakil Bendahara: Wati Nilamsari MSi
Komisi Pendidikan:
Dr Siti Khadijah MA, Musfiroh Nurlaili H MA, Marhamah Saleh MA, Drs H Dasrizal MA.
Komisi Pengembangan dan Penelitian:
Dr Afidah Wahyuni MAg, Dra Nurul Hidayati MA, Fenty E Muzayyana A MKom, Dr Syamsul Yakin MA,
Komisi Majelis Taklim:
Dr Siti Amsarsiah MAg, Dr Nuriyah MM, Dra Hj Mastanah MSi, Miftahuddin MAg.
Komisi Kerjasama:
Dr Khadijah MA, Dr Azizah MA, Umi Musyarrofah MA, Afifudin MA.
Komisi Humas dan Publikasi:
Dr Masyrofah MSi, Zakaria MAg, Muhamad Zen MA, Alfiah MAg.