REPUBLIKA.CO.ID, KHARTOUM – Otoritas Pemerintah Islam Sudan mengumumkan penentangannya terkait rencana Khartoum yang menormalisasi hubungan dengan Israel.
Ini menyusul sikap pemerintah Amerika Serikat (AS) yang menjanjikan mempelajari kemungkinan mengeluarkan Sudan dari daftar negara yang mensponsori terorisme jika Sudan kembali menjalin hubungan.
Media lokal yang mengutip sumber resmi, melaporkan bahwa sebuah fatwa telah dikeluarkan di tengah laporan bahwa Sudan dan Israel akan segera menandatangani perjanjian normalisasi hubungan.
Bulan lalu, Menteri Luar Negeri Sudan Omar Qamar Al-Din, mengatakan bahwa pemerintah Amerika Serikat (AS) telah berjanji untuk mempelajari kemungkinan mengeluarkan Sudan dari daftar 'negara yang mensponsori terorisme' jika Khartoum menjalin hubungan dengan Israel.
"Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo telah mengunjungi Ibu Kota Sudan, Khartoum dan mengajukan dua file. File pertama adalah normalisasi antara Sudan dan Israel dan yang kedua adalah menghapus Sudan dari daftar negara yang mensponsori terorisme," katanya kepada media lokal Tayyar seperti dikutip dari laman Middle East Monitor, Sabtu (3/10).
Sejak penggulingan mantan Presiden Sudan Omar Al-Bashir pada April 2019, pemulihan hubungan antara Khartoum dan Washington berjalan semakin cepat. AS mulai menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap Sudan pada 1997 lalu. Tak hanya itu, Amerika Serikat telah mencatat Sudan sebagai salah satu negara yang mensponsori terorisme sejak 1993.
Sumber: https://www.middleeastmonitor.com/20201002-sudan-fatwa-bans-normalising-ties-with-israel/