REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Menjadi mualaf bagi sebagian orang harus siap hijrah dari lingkungan asalnya. Tantangan ini tentu menjadi suatu cobaan awal menempa diri untuk terus belajar meneguhkan iman dan Islam.
Mahasuci Allah yang menetapkan dalam hak zakat ada mualaf yang menjadi salah satu asnaf penerima manfaat dari dana zakat. Hal ini benar-benar dirasakan sebagai bentuk kepedulian umat Islam kepada mereka. BMH pun menjalankan amanah syariah ini.
Di antara mualaf binaan BMH, berada di wilayah Jawa Tengah. "Tahap awal keluarga Mbak Mayang telah BMH berikan perhatian saat sebelum Ramadhan selesai. Mereka bertiga dalam keluarga ini memang baru tahun ini merasakan puasa, dan berlebaran setelah Februari tahun ini berikrar syahadat," terang Kepala Program dan Pemberdayaan BMH Jawa Tengah, Yusran Yauma, Ahad (27/9).
"Tahap kedua ini BMH memberikan bantuan beasiswa, karena sampai saat ini masih ada kewajiban di tempat sekolah Mba Mayang dan Adik Kirani yang belum bisa diselesaikan. Insya Allah BMH akan melunasi semua kekurangan yang masih tertunda," imbuhnya dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Hal tersebut membuat Mayang dan Kirani sangat bahagia. "Terima kasih, BMH," ucap Mayang.
Selain beasiswa, BMH juga menyalurkan program Mandiri Terdepan (Mapan) kepada Ibu Ade Kartika. Bantuan ini diserahkan langsung di angkringan Ibu Ade Kartika di Kota Semarang.
"Semoga tambahan modal yang dibutuhkan Ibu Ade Kartika ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Penguatan modal kepada Ibu Ade Kartika ini karena BMH ingin para ibu-ibu hebat yang siap berjuang untuk keluarganya dapat terus maju," tutur Yusran.
Ibu Ade Kartika pun menyampaikan syukur dan terima kasih atas bantuan modal yang diterimanya.
"Terima kasih kepada BMH dan donatur yang telah mengamanatkan beasiswa untuk anak-anak saya dan tambahan modal usaha kepada saya," ujar Ibu Ade Kartika.
Program ini digulirkan sebagai wujud peduli kepada mereka yang hijrah dan ingin meneguhkan diri dalam cahaya iman.
"Kita doakan bersama agar Mbak Mayang, adik Kirani dan Ibunya selalu istiqomah memeluk agama Islam dan Ibu Ade Kartika angkringannya semakin ramai oleh pembeli, agar roda ekonomi di tengah pandemi ini terus berjalan," tutup Yusran.