Rabu 23 Sep 2020 10:56 WIB

Uskup Larang Politisi Nigeria Cari Dukungan Imam dan Pendeta

Nigeria mempraktikkan demokrasi bukan teokrasi.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Hafil
Uskup Larang Politisi Nigeria Cari Dukungan Imam dan Pendeta. Foto ilustrasi: Peta Kota Mubi, Adamawa, Nigeria
Foto: BBC
Uskup Larang Politisi Nigeria Cari Dukungan Imam dan Pendeta. Foto ilustrasi: Peta Kota Mubi, Adamawa, Nigeria

REPUBLIKA.CO.ID, ABUJA -- Uskup Matthew Kukah memberi peringatan keras bagi para politisi. Mereka yang mencalonkan diri dilarang meminta dukungan dari para pemimpin agama.

Pria yang juga menjabat sebagai Uskup Keuskupan Katolik Sokoto dan anggota Komite Perdamaian Nasional ini menyebut, Nigeria mempraktikkan demokrasi bukan teokrasi.

Baca Juga

Ia lantas memuji pelaksanaan pemilihan gubernur Edo. Uskup Kukah mendesak masyarakat Ondo meniru para pemilih Edo.

Saat berbicara di Sunrise Daily di Channels Television, ia mengatakan politisi harus melibatkan masyarakat dan mempraktikkan kampanye berbasis masalah.

"Kapan terakhir kali Anda melihat seorang politikus mencoba untuk meniru, pergi dan membungkuk kepada ratu atau raja, atau mencari berkah dari seorang uskup.  Kami memiliki terlalu banyak variabel perantara yang membingungkan narasi," kata Uskup Kukah dilansir di Sahara Reporters, Rabu (23/9).

Politikus Nigeria disebut tidak mempraktikkan prinsip-prinsip demokrasi. Hal tersebut dibuktikan dengan kenyataan mereka yang memiliki uang, berharap untuk terpilih menjadi penguasa.

Ia juga menyebut banyak menerima pesan dari temen lama yang memuji pekerjaan Komite Perdamaian Nasional. Meski demikian, kehormatan tersebut tidak bisa diambil oleh satu orang saja. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement