REPUBLIKA.CO.ID, KUALALUMPUR -- Bank Islam Malaysia menerima 10 ribu permohonan perpanjangan masa pinjaman dari para nasabahnya. Permintaan itu berdasarkan data sejak Agustus hingga pertengahan September.
CEO Bank Islam Malaysia Mohd Muazzam Mohamed mengatakan pemerintah Malaysia memang memberi keringanan penundana pembayaran pinjaman bagi segmen ritel. Ia menduga permohonan ini bakal terus naik hingga akhir September.
"Untuk sekarang, proses permohonan penundaan pembayaran pinjaman hanya memakan waktu empat hari kerja paling lama jika semua dokemen nasabah lengkap," kata Muazzam dilansir dari Bernama pada Ahad (20/9).
Muazzam mengatakan para nasabah yang melakukan permohonan penundana bayar pinjaman karena bisnisnya terpengaruh pandemi Covid-19. Sektor ritel dianggap mengalami pukulan keras hingga sulit meraih keuntungan.
Muazzam mengingatkan para nasabah agar secepatnya mengurus penundaan bayar hutang. Sebab periode moratorium selama enam bulan akan berakhir pada 30 September.
"Kami khawatir nasabah telat mendaftarkan dirinya, sehingga ini membuat proses pengurusannya bertambah lama," ucap Muazzam.