REPUBLIKA.CO.ID, MINAHASA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui wabah Covid-19 telah menjadi ketakutan global secara luar biasa karena berdampak pada kesehatan serta pertumbuhan ekonomi. Akibatnya banyak masyarakat kehilangan pekerjaan.
Di tengah kondisi tersebut, Jokowi mengajak kader Ansor bahu-membahu bersama pemerintah mengatasi pandemi. Untuk menangani Covid-19 yang belum sepenuhnya berhasil terkendali tersebut, menurut Jokowi, seluruh pihak harus satu frekuensi dan satu semangat dengan ikhtiar dhahir dan batin.
"Karena itu saya mengajak seluruh anggota Gerakan Pemuda Ansor di manapun berada, baik secara individual maupun kolektif untuk turun tangan bersama dengan pemerintah dengan elemen bangsa lainnya, untuk membantu meringankan beban saudara-saudara kita," kata Jokowi saat memberikan sambutan secara virtual pada Pembukaan Konferensi Besar (Konbes) Gerakan Pemuda (GP) Ansor di Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, Jumat (18/9).
Jokowi mengatakan, pandemi Covid telah membuat banyak sisi kehidupan terganggu. Termasuk konbes yang awalnya diagendakan Maret akhirnya tertunda. Namun di sisi lain, pandemi juga membuat transformasi teknologi menjadi lebih cepat. Hal ini dibuktikan dengan pertemuan-pertemuan yang bisa dilakukan dengan cara virtual, seperti halnya Konbes Ansor.
“Untuk itu kita harus ambil hikmah dari setiap kejadian, termasuk pandemi ini, yakni antara lain untuk mandiri, berdiri di atas kaki sendiri,” katanya.
Atas dasar itu, Jokowi berharap kepada semua masyarakat terus optimistis menghadapi tantangan ke depan. Jika masih ada kekurangan-kekurangan, kata Jokowi, patut untuk terus diperbaiki dan diperkuat.
“Semoga Allah angkat wabah ini agar Indonesia menjadi bangsa yang baldatun thayyibatun warabbun ghafur,” ujarnya.
Jokowi juga mengajak seluruh anggota GP Ansor untuk bangga dan mencintai produk anak negeri. Caranya antara lain dengan membeli dan mempromosikan produk nelayan lokal, petani lokal dan produk usaha kecil, menengah dan mikro.
“Kita yakin dengan gerakan bersama ini, kita tak hanya membantu kehidupan petani, UMKM dan lainnya, tapi juga kita bisa bangkitkan kembali ekonomi menuju ke arah normal kembali," kata Jokowi.
Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas menegaskan siap terus berkolaborasi dengan pemerintah untuk menangani Covid-19 yang hingga kini masih menjadi tantangan besar bangsa Indonesia. Dia menyatakan, para kader Ansor di berbagai penjuru nusantara siap terlibat aktif membantu mengatasi pandemi termasuk dampaknya yang mengakibatkan kontraksi di berbagai lini.
"GP Ansor menyambut baik ajakan pemerintah untuk berkolaborasi dalam penanganan Covid-19," ujar Yaqut.
Pria yang akrab disapa Gus Yaqut ini menilai, di tengah pandemi kolaborasi dan menumbuhkan kesadaran bersama adalah sebuah keniscayaan. Untuk itu, dibutuhkan sikap saling sinergi yang baik demi membangkitkan rasa optimisme itu.
Gus Yaqut mengungkapkan, sejak awal pandemi, Pimpinan Pusat GP Ansor telah membentuk gugus tugas penanganan Covid-19 yang bertugas melakukan kampanye literasi bahaya Covid-19 kepada masyarakat. Gugus tugas ini juga membantu distribusi bantuan sosial kepada masyarakat terdampak dan asistensi protokol kesehatan kegiatan-kegiatan di lingkungan GP Ansor.
Selain itu, GP Ansor juga telah mendistribusikan 21 ribu paket bantuan sosial, termasuk sebanyak 50 ribu paket dari Kementerian Sosial. Ansor juga membagikan 1.000 alat rapid test bantuan Kementerian Kesehatan. Dengan pihak swasta, Ansor juga bekerjasama dengan Aice Group dengan mendistribusikan 1 juta es krim bagi tenaga medis dan APD, serta 1 juta masker bagi masyarakat.
"Di sektor pendidikan, kami ikut berpartisipasi secara swadaya menyediakan wifi gratis di lebih dari 3.000 titik yang tersebar di seluruh Indonesia bagi adik-adik kita yang saat ini menjalani pembelajaran jarak jauh," ujarnya.
Kepada Presiden Jokowi, Gus Yaqut secara khusus juga mengharapkan pemerintah meningkatkan perhatian terhadap pesantren-pesantren di lingkungan Nahdlatul Ulama (NU). Sebab kondisi pesantren hari-hari ini sangat terdampak pandemi Covid-19. "Bahkan barangkali mengalami dampak lebih besar dibanding komunitas-komunitas lain," katanya.
Gubernur Sulut Olly Dondokambey mengaku berterima kasih kepada Ansor karena wilayahnya dipilih sebagai tuan rumah Konbes ke XXIII. Dia mengapresiasi GP Ansor karena selama ini mampu membangun hubungan baik dan sinergitas dengan pemuda gereja yang merupakan cerminan kerukunan di provinsi berjulukBumi Nyiur Melambai ini.
“Dalam konteks pembangunan bangsa dan daerah, maka sinergitas dan dukungan dari GP Ansor di daerah masih sangat dibutuhkan, terlebih mengingat sekarang kita semua diperhadapkan dengan pandemi Covid-19. Saya ajak kita bahu-membahu berjuang mengatasi pandemi ini,” kata Olly.
Setelah membuka secara resmi Konbes XXIII GP Ansor, acara ditutup dengan pembacaan doa oleh Katib Aam PBNU KH Yahya Cholil Staquf, yang juga secara virtual dari Kabupaten Rembang.