REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Kesehatan gigi pada anak menjadi hal yang utama dalam proses menuju tumbuh kembang yang sehat. Gigi yang berlubang dapat menurunkan nafsu makan maupun proses konsumsi sehingga gizi yang diperoleh bisa berkurang. Kesehatan gigi pada anak menjadi hal utama bagi Dompet Dhuafa untuk memberikan wawasan kepada masyarakat melalui pemaparan secara daring, Selasa (15/9).
Kerjasama LKC Jawa Barat dengan RS Lancang Kuning menghadirkan drg. Freissy Nurul Afifa sebagai narasumber. Dokter Gigi Freissy kini bertugas di klinik pratama LKC Dompet Dhuafa.
Menurutnya, gigi berlubang itu dalam kedokteran disebut karies, penyakit infeksi yang merusak struktur gigi dan menyebabkan gigi berlubang serta sering disertai rasa sakit pada gigi. Bedasarkan penelitian The Global Burden of Disease Study menyatakan bahwa karies merupakan penyakit yang diderita hampir setengah populasi di dunia. Menurut riset kesehatan dasar oleh Kemenkes 2018 bahwa proporsi terbesar kesehatan gigi di Indonesia adalah karies (45,3).
Menurut drg. Freissy Nurul Afifa , karies ini masih dianggap hal sepele dari sebagian orang tua yang datang ke klinik. Namun akibat karies pada anak akan berdampak pada terganggunya kondisi gizi anak, mengganggu fungsi penguyahan, mengganggu fungsi bicara dan kurang rasa percaya diri.
“Pencegahan dari gigi berlubang dapat dilakukan dengan hindari konsumsi gula berlebih, konsumsi makanan dan minuman yang mengandung kalsium dan vitamin D, menyikat gigi minimal 2x sehari dengan waktu dan cara yang benar, menggunakan pasta gigi berfluoride, gunakan dental floss agar maksimal dalam penyikatan gigi dan kunjungi dokter gigi minimal enam bulan sekali,” lanjut drg. Freissy Nurul Afifa, dalam siaran pers, Rabu (16/9).
Langkah-langkah menyikat gigi minimal 2x sehari, lama menyikat gigi minimal dua menit menggunakan teknik yang benar agar pasta gigi menyebar merata di seluruh permukaan gigi. Waktu menyikat gigi, idealnya setelah sarapan dan sebelum tidur.
Orangtua mulai melakukan pengawasan gigi anak semenjak gigi pertama tumbuh dan didampingi saat menyikat gigi sampai usia 8 tahun. Menggunakan pasta gigi berfluoride. Setelah menyikat gigi ludahkan pasta gigi dan berkumur perlahan satu kali saja dengan air. Sementara anjuran takaran pasta gigi yakni anak usia 6 bulan hingga 2 tahun lapisan tipis pada bulu sikat gigi, anak seukuran biji beras (0,1 mg) sementara anak usia 2-6 tahun seukuran biji kacang polong (0,25 mg).
Doket Freissy mengatakan fungsi fluoride menjaga enamel gigi dengan cara memperlambat hilangnya mineral gigi, menghentikan proses gigi berlubang dan mencegah bakteri mulut yang merusak gigi, karena fluoride merupakan jenis mineral mikro yang terdapat pada tulang dan gigi. Flouride dapat didapatkan pada pasta gigi, obat kumur, suplemen dan air minum dalam kemasan.
“Sebagian orang tua masih khawatir memberikan pasta gigi berflouride pada anak yang belum bisa berkumur karena dikhawatirkan ada efek flourosis pada gigi, maka itu harus diperhatikan dosis yang harus diperhatikan. Dosis aman harian flouride adalah 0.06 mg/kg berat badan per hari nya. Contohnya umut satu tahun, berat badan 10 kg, pasta gigi ukuran biji beras (0,1 mg), sementara sikat gigi 2x sehari : 0,1 mg x2 = 0,2 mg. Sedangkan dosis aman harian 0.06mg/10 Kg = 0.6mg/hari,” tutup drg. Freissy Nurul Afifa.