Rabu 16 Sep 2020 12:08 WIB

Yasmin Jay, Influencer Mode Hijab Sederhana

Yasmin Jay ingin memberikan kesan-kesan positif bagi perempuan-perempuan berhijab

Rep: Mabruroh/ Red: Esthi Maharani
Yasmin Jay
Foto: Instagram
Yasmin Jay

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Yasmin Jay adalah Influencer mode hijab dengan 150 ribu pengikut di Instagram. Yasmin Jay selalu ingin memberikan kesan-kesan positif bagi perempuan-perempuan berhijab.

"Inspirasi positif untuk tetap setia pada keyakinan Anda," itulah gagasan yang selalu diadopsi oleh Yasmin Jay, seorang influencer media sosial Muslim Australia. Yasmin Jay selalu mendorong gadis-gadis muda Muslim untuk terus percaya diri dengan iman mereka melalui mode hijabnya.

Jay adalah perancang busana dan model yang berbasis di Sydney. Ia memanfaatkan media sosialnya untuk memberdayakan dan menginspirasi perempuan-perempuan muda Muslim dengan gaya busana sederhana yang selalu dibawakannya.

"Akun IG saya adalah halaman mode sederhana dan pada dasarnya saya memposting gambar saya menata pakaian saya yang berbeda," kata Jay dilaporkan oleh Daily Mail.

“Saya menulis blog tentang kehidupan sehari-hari saya dan ketika saya bepergian atau pergi ke acara, jadi itu adalah platform saya untuk mengekspresikan diri," ujar Jay dilansir dari About Islam pada Rabu (16/9).

Jay memahami bahwa keyakinan pasti sesuatu yang berhubungan dengan fashion sederhana. Seperti halnya dirinya, memakai hijab untuk menunjukan bahwa ia menggunakan pakaian dengan sopan. Meskipun sejatinya tambah Jay, kesopanan tidak melulu soal pakaian yang digunakan.

"Kesopanan bukan hanya tentang cara Anda berpakaian, tetapi juga tentang cara Anda berbicara dan membawa diri, cara Anda berbicara dengan orang lain. Ini lebih dari sekedar penampilanmu," ujar Jay.

Jay mengatakan, dengan menggunakan jilbab membuat dia merasa diberdayakan. Serta berharap akan membantu mengubah persepsi negatif tentang perempuan Muslim yang sering tertindas di media.

“Saya ingin (halaman IG saya) lebih berarti dari hanya sekadar memposting foto. Saya ingin membangun komunitas di mana saya dapat membuat para gadis merasa percaya diri, terutama dalam mengenakan kerudung," ungkapnya.

Menurut Islamic Fashion Design Council (IFDC ), Muslim menghabiskan sekitar 322 miliar dolar AS untuk fashion pada 2018. Sedangkan menurut WHYY, Industri fashion hijab bisa mencapai 488 miliar dolar AS di tahun ini.

Lini dan pengecer mode internasional non-Muslim telah mencoba memasuki ceruk pasar untuk pakaian sederhana. Misalnya, label high-end Dolce & Gabbana baru-baru ini merilis koleksi jilbab dan abaya untuk perempuan Muslim.

Islam menekankan konsep kesusilaan dan  kesopanan dan berpakaian Islami adalah bagian dari keseluruhan ajaran Islam. Mayoritas ulama setuju bahwa kesopanan adalah hal yang wajib diterapkan oleh umat Islam baik laki-laki dan perempuan.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement