REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD – Lokasi geografis Pakistan dan demografinya menjadikan Pakistan dinilai sebagai negara Muslim yang ideal.
Dilansir dari laman Radio Pakistan Kamis (10/9), Wakil Ketua Majelis Nasional Pakistan, Qasim Khan Suri, mengatakan pandangan ini saat berpidato pada upacara penutupan Konferensi Nasional dua hari bertajuk "An inclusive and peaceful society in Pakistan: Challenges and Opportunities", di Universitas Islam Islamabad pada Rabu (9/9).
Dia mengatakan, Pakistan telah menjadi benteng yang kuat bagi seluruh dunia Muslim. Pemuda Pakistan dianggap memiliki semua potensi untuk mengubah nasib negeri ini.
Qasim Suri mengungkapkan, bahwa Pakistan dan orang-orang Pakistan selalu damai dan membantu satu sama lain terutama selama masa sulit ketika Pandemi Covid-19 mencapai puncaknya.
Dia melanjutkan, bahwa toleransi, kesabaran, dan empati rakyat Pakistan selama Covid-19 telah menjadi model bagi seluruh dunia. Selain itu, perdamaian dapat menjamin pembangunan berkelanjutan.
Kemudian dia juga menyebutkan pentingnya lembaga pendidikan untuk menyebarkan pesan perdamaian, dan toleransi di seluruh dunia.
Qasim mengatakan, Pakistan diberkati dengan pertambahan Pemuda yang akan mengatur urusan negara ini di masa depan. Dia menekankan perlunya penanaman kualitas toleransi dan kesabaran. Universitas dan lembaga penelitian harus berperan proaktif seperti ini.
Selain itu, menurut Qasim, para sarjana pendidikan agama dan ulama karam merupakan aset yang memiliki kemampuan untuk merubah nasib bangsa. Adanya "Paigham e Pakistan" yang ditulis dan diteliti oleh para peneliti di Lembaga Penelitian Islam perlu disebarluaskan sebagai citra sejati negara yang damai.