REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA -- Sedikitnya 12 orang tewas dan lebih dari 25 orang dalam kondisi kritis akibat ledakan di sebuah masjid dekat ibu kota Bangladesh, Jumat malam (4/9). Ledakan diduga berasal dari pendingin udara.
Ledakan terjadi saat jamaah melaksanakan sholat. Pejabat setempat, sebagaimana dilansir di Anadolu Agency, Sabtu (5/9), mengatakan seorang bocah 7 tahun dan muazin meninggal dunia dalam insiden yang terjadi di kota Narayanganj itu. Sementara yang lain mendapatkan perawatan di Institut Bedah Plastik Sheikh Hasina di Dhaka.
Wakil Asisten Direktur Dinas Pemadam Kebakaran dan Pertahanan Sipil Bangladesh, Md Anayet Hossain, mengatakan kepada Anadolu Agency, para pasien dalam kondisi kritis karena mengalami luka bakar di trakea. Mengutip seorang dokter di rumah sakit, dia mengatakan, 30 persen sampai 70 persen dari tubuh mereka yang terkena luka bakar. Investigasi ledakan telah dimulai pada saat ini.
Namun, penyebab utama tidak dapat dikonfirmasi tetapi ledakan itu berasal dari pendingin udara. Warga setempat kepada The Dhaka Tribune menyampaikan, sebuah pipa gas yang melintasi di bawah masjid telah bocor dan menumpuk di dalam ketika jendela masjid ditutup.
Ledakan itu mungkin dipicu oleh percikan api ketika seseorang mencoba menyalakan atau mematikan AC atau kipas angin. Apalagi pejabat setempat juga mengakui, masjid tersebut baru-baru ini sempat mengajukan keluhan atas kebocoran gas.
https://www.aa.com.tr/en/asia-pacific/bangladesh-12-die-25-injured-in-mosque-blasts/1963695