REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Bimas Islam) Kementerian Agama (Kemenag) Kamaruddin Amin menyampaikan, tahun ini Kemenag menargetkan 8.200 penceramah bersertifikat. Program penceramah bersertifikat ini akan tersebar di setiap provinsi.
"8.200 itu adalah penceramah yang akan kita ikutkan dalam kegiatan penceramah bersertifikat. Jadi 200 di Jakarta, di pusat, sedangkan 8.000 di daerah di setiap provinsi seluruh Indonesia. 8.200 ini targetnya selesai tahun ini," tutur dia kepada Republika.co.id, Kamis (3/9).
Kamaruddin menjelaskan, program penceramah bersertifikat ini digelar secara bertahap. Tahun ini ditargetkan 8.200 kemudian bakal terus berlanjut hingga tahun depan. Anggaran program tersebut pada tahun ini juga telah disiapkan.
"Dananya sudah ada di Kementerian Agama," kata dia.
Tujuan Kemenag menghadirkan penceramah bersertifikat, terang Kamaruddin, pertama adalah untuk pendalaman ilmu agama yang rahmatan lil alamin. Kedua, penguatan paham kebangsaan sehingga seorang penceramah di samping punya pemahaman keagamaan yang mendalam juga harus memiliki wawasan kebangsaan.
Ketiga, agar penceramah memiliki pemahaman keagamaan yang moderat atau tentang moderasi beragama. "Setidaknya, kalau mereka sudah mengikuti ini, ada pengetahuan masyarakat bahwa yang bersertifikat ini sudah dilatih dan ada pengetahuannya yang mendalam tentang keislaman yang rahmatan lil alamin, tentang moderasi beragama, dan tentang kebangsaan," imbuhnya.
Kamaruddin menambahkan, agama-agama lain juga akan melakukan kegiatan penceramah bersertifikat. Rencananya, program tersebut akan diluncurkan bersama-sama dengan kalangan agama yang lain. "Tetapi tentu kegiatannya berbeda-beda," tutur dia.