REPUBLIKA.CO.ID, CAIRO—Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi mengatakan, perjanjian normalisasi UEA-Israel sebagai langkah perdamaian regional untuk melindungi hak Palestina dan keamanan Israel telah disepakati pada Rabu (2/9) kemarin. Kesepakatan antara Uni Emirat Arab dan Israel ini juga menyertakan Amerika Serikat sebagai penengah.
Dalam panggilan telepon dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, El-Sisi menyuarakan dukungannya untuk setiap langkah yang akan membawa perdamaian ke Timur Tengah yang tengah bergejolak. Dia juga menyambut baik langkah-langkah yang melindungi hak-hak sah rakyat Palestina, memungkinkan pembentukan negara merdeka dan memberikan keamanan bagi Israel.
UEA menjadi negara Arab ketiga yang setuju untuk menormalisasi hubungan dengan Israel, setelah Mesir menandatangani kesepakatan damai pada 1979 dan Yordania mengikutinya pada 1994. Para pemimpin Arab juga telah mendukung solusi dua negara untuk menyelesaikan konflik Palestina-Israel yang telah berlangsung selama puluhan tahun.
Mereka mendukung tuntutan Palestina untuk sebuah negara berdasarkan perbatasan sebelum Perang Enam Hari 1967 ketika Israel merebut Tepi Barat dan Gaza, dengan Yerusalem timur sebagai ibukotanya.
Sumber:
https://www.arabnews.com/node/1728466/middle-east