REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Pemimpin Oposisi, Datuk Seri Anwar Ibrahim mengatakan, klaim Pasir Puteh Nik Muhammad Zawawi Salleh bahwa Alkitab telah terdistorsi, menunjukkan ketidakpeduliannya dan kesalahan tafsir atas agamanya sendiri.
Anwar juga mengatakan, anggota parlemen PAS itu gagal menegakkan prinsip Islam untuk semangat solidaritas, sebaliknya justru menumbuhkan antagonisme.
“Komentar Anggota Parlemen Pasir Puteh Nik Muhammad Zawawi Salleh tentang Alkitab, mencerminkan pemahaman buruk tentang ajaran Islam dalam hubungan antaragama,” kata Anwar dalam sebuah pernyataan yang dikutip di Malay Mail, Rabu (2/9).
“Ketika kami memulai dialog yang tulus antara Muslim dan Kristen, diskusi ini harus didasarkan pada semangat persaudaraan yang dirangkum dalam ayat Alquran, 'Wahai Ahli Kitab, datanglah ke Kata Bersama antara kami dan Anda' (Ali 'Imran: 64), yang artinya ikatan umum dalam menyembah Tuhan,” sambungnya.
Berdasar pada pesan persatuan Perdana Menteri Tan Sri Muhyiddin Yassin dalam pidatonya, Anwar mendesak Perdana Menteri untuk menerapkan kata-kata tersebut dengan menolak fanatisme agama.
Adapun tuduhan yang menklaim kurangnya kredibilitas Alkitab, disampaikan
Nik Zawawi dalam debat RUU Angkutan Jalan (Amandemen) 2020, yang mengusulkan denda yang lebih berat bagi pelaku mengemudi dalam keadaan mabuk pada 26 Agustus.
Tuduhannya bahwa Alkitab telah diselewengkan adalah bagian dari klaimnya yang lebih besar bahwa semua agama melarang konsumsi alkohol. Anggota parlemen PAS telah menolak permintaan maafnya.
Sumber: