REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Presiden persatuan cendekiawan Muslim Internasional di Doha, Ahmed al Raissouni menyebut normalisasi hubungan dengan Israel adalah haram atau dilarang secara agama. Melalui wawancara dengan jurnal Alkazair al Shuruq, Raissouni mengecam negara-negara Arab yang telah melakukan normalisasi hubungan dengan Israel. Ia mengatakan langkah tersebut hanya akan membuat Israel semakin meningkatkan kejahatannya terhadap bangsa Palestina.
Dilansir Iqna.ir pada Selasa (1/9) Raissouni mengatakan langkah normalisasi hubungan dengan Israel tak bisa diterima, bukan hanya dari sisi syariah Islam namun juga berdasarkan nilai moral kemanusiaan.
Diketahui pada 13 Agustus lalu, Uni Emirat Arab dan Israel mencapai kesepakatan yang mengarah pada normalisasi penuh hubungan diplomatik antara kedua negara. Dalam perjanjian kedua negara, delegasi UEA dan Israel akan mengadakan pertemuan untuk menandatangani bilateral yang mencakup sejumlah sektor termasuk investasi, pariwisata, penerbangan langsung, serta pembukaan kedutaan.
Pada Senin kemarin, penerbangan langsung pertama antara Israel dan UEA dilakukan dengan memasuki wilayah udara Arab Saudi sebelum mendarat di Abu Dhabi. Langkah Arab Saudi itu juga menandakan kemungkinan Arab Saudi secara teratur mengizinkan penerbangan serta memperpendek rute dan menjadikannya layak secara komersial. Itu juga dilihat sebagai tanda dukungan Arab Saudi untuk kesepakatan normalisasi UEA-Israel. Rencananya hari ini pesawat El Al akan membawa pejabat Amerika dan Israel untuk bertemu pejabat UEA guna melanjutkan pembahasan kesepakatan.