REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Salah satu kekhawatiran warga ketika memasuki musim kemarau panjang adalah terbatasnya kesediaan air bersih. Warga harus bersusah payah mencari sumber air yang jaraknya sangat jauh dari rumah warga. Seperti yang dirasakan warga Desa Putukrejo, Krajan, Kalipare, Malang, Jawa Timur. Mereka harus berjalan hampir 3 km untuk memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari.
Alhamdulillah, pada tahun 2020 ini, melalui Program Pembuatan Sumur Bor, Laznas Baitul Maal Hidayatullah (BMH) telah merealisasikan pembangunan tahap pertama sebanyak 16 sumur bor yang tersebar di 16 desa krisis air bersih di Jawa Timur. Sebanyak 4.727 warga/jiwa telah merasakan manfaatnya.
"Alhamdulillah, atas partisipasi kaum muslimin, Laznas Baitul Maal Hidayatullah (BMH) telah membantu mewujudkan impian warga dengan membangun sumur bor di desa krisis air bersih. Sebanyak 16 sumur bor di 16 desa kekeringan kini telah dinikmati warga," terang Kepala Program & Pendayagunaan BMH Perwakilan Jawa Timur, Imam Muslim dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Selasa (25/8).
"Kami berharap dengan adanya bantuan sumur bor ini, bisa digunakan warga dengan sebaik-baiknya. Insya Allah, target kami 47 sumur bor bisa dibangun. Sehingga, lebih banyak warga yang terbantu,"imbuh muslim.
Rasa bahagia juga nampak dari warga penerima manfaat sumur. Salah satunya H. Qusairin, tokoh agama Desa Sana Tengah, Pasean, Pamekasan Madura.
"Terima kasih kepada orang-orang baik, para donatur BMH yang telah membantu mewujudkan sumur bor," ungkap Qusairin.