Kini Ada 80 Rumah Sakit Muhammadiyah Tangani Pasien Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Penularan Covid-19 mengalami peningkatan yang begitu masif selama dua pekan ini di hampir seluruh tempat di Indonesia. Begitu juga Rumah Sakit Muhammadiyah-‘Aisyiyah juga kini menangani pasien Covid-19 yang lebih banyak. Peningkatan pasien terkonfirmasi positif bertambah 128 kasus menjadi 1.072.

“Setidaknya jika kemarin kita ada 79 rumah sakit, sekarang sudah bertambah menjadi 80 rumah sakit,” ungkap Ketua Muhammadiyah Covid-19 Comand Center Pimpinan Pusat Muhammadiyah M Agus Samsudin, Rabu (12/8).

Baca Juga

Agus menyampaikan rata-rata Rumah Sakit Muhammadiyah untuk kota-kota besar dalam kondisi penuh. “Ini cukup memprihatinkan dan itu menjadi sangat kritis bagaimana bersama-sama kita mencegah penularan ini,” kata Agus.

Salah satu langkah mencegah untuk melindungi diri dari paparan virus yaitu dengan menggunakan masker. Sebagaimana kali ini kembali dicanangkan Gerakan Pakai Masker. “Sebenarnya penggunaan masker ini sejak awal MCCC digulirkan telah mengedukasi tentang pemakaian masker,” ungkapnya.

Ketua Umum Gerakan Pakai Masker (GPM) Sigit Pramono menyampaikan memakai masker dapat mencegah penularan sebesar 75 persen. Menurutnya, masker relatif lebih mudah diterapkan di tengah masyarakat.

“Pilihan pakai masker menempatkan rakyat menjadi subyek bukan obyek,” kata Sigit.

Sigit juga menyampaikan Gerakan Pakai Masker juga dalam rangka melakukan rebranding. Indonesia harus memperbaiki citra menjadi negara yang berhasil menangani pandemi Covid-19.

Hal ini disebabkan Indonesia menempati posisi 97 dari 100 negara yang aman dari Covid-19. Sementara itu, negara lain seperti China menempati posisi 7 dan Arab Saudi di posisi 17.

Berikut ini 80 Rumah Sakit Muhammadiyah-‘Aisyiyah yang melayani pasien Covid-19.

Sumatra Barat